Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Tomohon

Sempat Kabur Saat Jalani Isolasi di Rumah Singgah, ODP Asal Tomohon Dijemput Polisi dan Tenaga Medis

Selanjutnya yang bersangkutan dibawah ke salah satu rumah sakit pemerintah Kota Tomohon.

Penulis: Hesly Marentek | Editor: Maickel Karundeng
Istimewa
Pihak Kepolisian bersama TNI dan Pemerintah Kota Tomohon saat akan melakukan penjemputan terhadap ODP asal Tomohon Utara yang kabur. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TOMOHON - Satu warga asal Tomohon Utara yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) dilaporkan melarikan diri isolasi di Rumah Singgah Balai Diklat Maumbi, Senin (18/5/2020) malam.

Dari informasi yang dirangkum, warga tersebut diketahui mempunyai riwayat perjalanan dari Ternate, sehingga harus menjalani isolasi di Rumah Singgah Balai Diklat Maumbi.

Namun siapa sangka, warga yang diketahui berjenis kelamin laki-laki ini, melarikan diri pada Senin (18/5/2020) sekira pukul 18.00 Wita.

Mengetahui hal tersebut Pihak Kepolisian, TNI, bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dibantu para relawan langsung bergerak melakukan pencarian.

"ODP tersebut berhasil dilacak keberadaannya dan didapati berada di rumahnya di salah satu Kelurahan di Kecamatan Tomohon Utara," kata Kapolsek Tomohon Utara AKP Ronny Rondonuwu, Senin (18/5/2020) malam.

Selanjutnya melalui koordinasi dengan Asisten Satu Pemkot Tomohon untuk melakukan penjemputan yang bersangkutan oleh Tenaga Medis Dinkes Kota Tomohon untuk menjalankan Karantina.

"Setelah dilakukan negosiasi maka yang bersangkutan bersedia untuk di karantina. Kemudian pada jam 23.00 wita dengan menggunakan mobil ambulance Dinkes Kota Tomohon dan pengawalan Kepolisian Resort Tomohon bersama Koramil Tomohon serta Sat-Pol PP Kota Tomohon maka yang bersangkutan di bawa ke RSUD Anugerah Tomohon," jelas Rondonuwu.

Sementara itu, Asisten Satu Pemkot Tomohon Jusak Pandeirot mengatakan, penjemputan yang bersangkutan dilakukan oleh petugas kesehatan yang di dampingi oleh pemerintah setempat serta TNI/polri.

Selanjutnya yang bersangkutan dibawah ke salah satu rumah sakit pemerintah Kota Tomohon.

"Sudah di edukasi oleh ptgs kesehatan, dan akan di isolasi di RSUD Anugerah," singkatnya menambahkan hal ini juga atas peran serta kordinasi yang baik dengan para relawan covid-19. (hem)

BERITA TERPOPULER :

 NASA Khawatir Matahari Alami Penurunan, Bisa Sebabkan Periode Musim Dingin yang Brutal

 Sempat Remehkan Covid-19, Pasien yang Sembuh Ini Menyesal, Berikut Kisahnya

 Memanas, Raja Malaysia Beri Saran Agar Jangan Menyeret Negara Ini Lagi ke Ketidakpastian Politik

TONTON JUGA :

Data Virus Corona di Sulawesi Utara Bertambah 2 Menjadi 116 Kasus

Perkembangan terkini penanganan virus corona se-Indonesia kembali disampaikan pemerintah pusat, pada Senin 18 Mei 2020.

Pada data sebaran terkini yang dibagikan di website covid19.go.id, menjelaskan bahwa Sulawesi utara pada hari ini terjadi penambahan pasien yang terinfeksi virus corona.

Setelah sebelumnya hanya 114 orang, kini sudah bertambah  2 orang menjadi total keseluruhan menjadi 116 kasus.

Dengan rincian pasien yang tengah dirawat di rumah sakit berjumlah 78 orang, pasien sembuh 31 orang dan meninggal 7 orang.

Sebelumnya juru bicara covid-19 di Sulawesi Utara ( Sulut) dr Steaven Dandel mengupdate jumlah tenaga kesehatan yang terpapar virus corona atau Covid-19 di Sulawesi Utara (Sulut).

"Yang terpapar untuk dokter total di data kami ada 8 tetapi di pelayanan ada 7 dan ada satu dokter kontak erat rekan dokter yang lain," kata dr Steaven Dandel.

Lanjutnya, ada 4 yang sudah sembuh dan 4 dokter yang masih dalam perawatan.

"Kalau perawat yang terpapar di data kami ada 24 dan 2 sudah sembuh bsetelah dinyatakan 2 kali negatif serta sementara ada 22 perawat yang masih dalam perawatan," ungkapnya.

Selain itu, ia menjelaskan ada tenaga medis yang bukan dokter, bukan perawat dan bukan bidan yang terkonfirmasi di data kami ada 6 orang.

"Yang terdiri dari petugas medical record, apotik dan loper serta lain sebagainya yang termasuk sekitarnya," beber Dandel.

Ia mengatakan, penyebab justru terpapar saat melakukan pelayanan bukan di ruang perawatan Covid-19.

"Yang terpapar justru ada di unit lain dan ada pasien yang tidak menceritakan kronologisnya," pungkas dia.

Terpisah pengamat Kesehatan Sulut Jonesius Manoppo mengatakan solusi terbaik untuk melindungi tenaga medis terpapar covid-19 adalah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standard WHO.

"Sudah ada pedoman penggunaan APD untuk tenaga kesehatan dan pedoman ini ditiap fasilitas kesehatan ada yang mengawasi," jelas Dosen Epidemiologi ini kepada Tribun Manado.

Dirinya mengatakan, Penggunaan APD sesuai standard ini diawasi oleh Tim Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi (PPI) semua fasilitas kesehatan wajib ada. Tugasnya meliputi membuat, memastikan, mengawasi dan mengevaluasi SOP Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi.

"Jadi tim ini memastikan apakah alatnya sudah standar, cara pakainya sudah standar, cara lepas dan pemusnahan sudah sesuai standar atau tidak," jelas Manoppo.

Disatu sisi, kata dia, solusi lain dari mencegah terpaparnya tenaga medis yang menangani langsung pasien covid-19 ini adalah memperkecil arus pasien menuju rumah sakit.

Maksudnya, pasien yang datang di filter atau dilakukan penanganan sebelum masuk rumah sakit atau puskesmas.

Hal berikutnya, penting untuk memberi dukungan moral kepada petugas kesehatan termasuk tidak memberi stigma kepada mereka.

"Berikan juga mereka waktu istirahat dengan mengatur jadwal shift apalagi yang bekerja di ruang isolasi, tujuannya untuk mengurangi stres dan menurunnya sistem imun mereka, sehingga tidak mudah terpapar virus," terang Manoppo.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved