Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Idul Fitri 2020

Salat Sunah Idul Fitri di Masa Pandemi Covid-19, Berikut Penjelasan dan Tata Caranya

Penjelasan soal salat Id di masa pandemi oleh Ustad DR. Ahmad Rajafi, M.HI, Wakil Rektor 1 IAIN Manado dan Wakil Rois Syuriah PWNU Sulawesi Utara.

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
ALjazeera via Wartakotalive
Ilustrasi salat di rumah di masa pandemi virus corona. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akibat pandemi virus corona, pemerintah di sebagian besar negara menerapkan berbagai kebijakan untuk menekan penyebaran virus.

Di Indonesia, pemerintah telah menerapkan Pembatasan Sosial, yang membatasi kegiatan yang melibatkan keramaian termasuk menganjurkan agar beribadah di rumah saja.

Bagi kaum muslimin hari raya Idul Fitri sudah semakin dekat. Di hari itu, biasanya akan ada salat id berjamaah lalu ada tradisi bermaaf-maafan.

Namun bila pandemi virus corona belum usai juga, maka pemerintah kemungkinan masih akan menganjukan agar beribadah di rumah saja, termasuk salat Id.

Nah bagaimana hukumnya melaksanakan salat Id di rumah? 

Berikut penjelasannya menurut Ustad DR. Ahmad Rajafi, M.HI, Wakil Rektor 1 IAIN Manado dan Wakil Rois Syuriah PWNU Sulawesi Utara.

"Ibadah idul fitri yang dilaksanakan di rumah tidaklah menyalahi fiqh Islam," ujar Ustad Ahmad Rajafi sebagaimana yang tertuang dalam artikelnya yang berjudul Tatacara Ibadah Idul Fitri di Masa Pandemi Covid-19, terbit di tribunmanado.co.id, Selasa (12/5/2020).

Ustad Ahmad Rajafi menjelaskan, di situasi saat ini di masa darurat Covid-19, maka berlaku kaidah fiqh la dharara wa la dhirara (tidak membahayakan diri sendiri dan tidak pula membahayakan orang lain).

"Karena covid-19, maka rukhshah (dispensasi) dalam menjalankan ibadah juga diperbolehkan, termasuk rukhshah dalam melaksanakan ibadah idul fitri di rumah bersama keluarga," jelas Ustad Ahmad Rajafi.

Ia menjelaskan, Ibadah idul fitri di rumah akan terdengar janggal oleh masyarakat awam dan dianggap menyulitkan bagi mereka yang kurang ilmu agamanya.

Apalagi ibadah tersebut tidak hanya dengan menegakkan shalat dua rakaat saja, tapi juga diiringi dengan pelaksanaan khutbah idul fitri, dan tidak semua orang memiliki talenta sebagai seorang khatib.

"Untuk itulah, tulisan ini hadir sebagai penjelasan fiqh singkat tentang tatacara ibadah idul fitri di rumah bersama keluarga," terangnya.

Khutbah Idul Fitri di Rumah

Ustad Ahmad Rajafi menjelaskan, pelaksanaan khutbah idul fitri di rumah sama seperti khutbah jum’at yang dilaksanakan sebanyak dua kali dengan cara berdiri di hadapan seluruh anggota keluarganya, dan setelah Khatib selesai membacakan khutbah pertama, maka Khatib duduk beberapa detik sembari membaca surah al-Ikhlash dengan suara yang pelan (sir).

"Sedangkan anggota keluarga yang mendengarkan bershalawat kepada Nabi saw dan bermunajat kepada Allah swt dengan suara yang pelan juga," terangnya.

Setelah selesai membaca surah al-Ikhlash, Khatib kembali bangkit dan menyampaikan khutbah keduanya.

Seorang calon Khatib diperkenankan untuk mencari naskah khutbah, baik dari buku ataupun internet, namun tetap harus memperhatikan beberapa poin-point penting yang tidak boleh ditinggalkan, sebagaimana keterangan di bawah ini:

1.      Khutbah Pertama

a.       Membaca Takbir sebanyak sembilan kali dan dilanjutkan dengan membaca alhamdulillah;

b.      Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw;

c.       Menyampaikan wasiat takwa;

d.      Membaca ayat yang relevan dengan isi khutbah;

e.       Dilanjutkan dengan menyampaikan nasihat agama, baik untuk dirinya maupun untuk seluruh anggota keluarga.

f.        Setelah itu duduk beberapa saat sembari membaca surat al-ikhlash, dan setelahnya bangun kembali untuk meneruskan dalam khutbah kedua.

2.      Khutbah Kedua

a.       Membaca takbir sebanyak tujuh kali dan dilanjutkan dengan membaca alhamdulillah;

b.      Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw;

c.       Menyampaikan wasiat takwa;

d.      Membaca ayat tentang takwa, seperti; ya ayyuhal ladzina amanut taqullaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum muslimun (QS. Ali Imran: 102)

e.       Membaca doa, seperti; Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat wal mu’minina wal mu’minat al-ahya’i minhum wal amwat birahmatika ya Arhamar Rahimin, Rabbana atina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqina ‘adzabannar, walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

f.        Setelah selesai menyampaikan khutbah kedua, Khatib selanjutnya bersalam-salaman dengan seluruh anggota keluarga untuk saling bermaaf-maafan.

Semoga bermanfaat, wallahu a’lam.

Mengenal Berbagai Jenis Beras dan Kandungan Gizi di Dalamnya

UPDATE, Daftar Harga iPhone 18 Mei 2020, iPhone 7 Plus Turun Harga!

Jadwal Buka Puasa Ramadhan Kota Manado, 18 hingga 23 Mei 2020

 

Rujukan: tribunmanado.co.id dengan judul Tatacara Ibadah Idul Fitri di Masa Pandemi Covid-19.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved