Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Dugaan Terhadap Awal Mula Virus Corona Bukan dari Kelalawar, Namun Manusia di Pasar Hewan Liar Wuhan

Muncul setelah China disorot karena dianggap menghalangi upaya dunia menyelidiki asal usul patogen yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Editor:
Kompas.com
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum lama ini pasar hewan liar di Wuhan, China sempat disinggung sebagai sumber dari awal mula munculnya virus corona (Covid-19) yang dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO.

Bahkan baru-baru ini, klaim mengenai hal tersebut mendapatkan tantangan dari sebuah studi ilmiah.

Menurut informasi yang dialsir dari Kompas.com, penelitian yang disebut dilakukan pakar biologi itu memperlihatkan bahwa virus diyakini sudah dibawa oleh orang yang sudah terinfeksi.

Diketahui studi itu juga memaparkan "keterkejutan" mereka ketika mengetahui, virus corona itu sudah "pra-adaptasi untuk menjangkiti manusia".

Ilustrasi virus corona - Virus Corona Telah Bermutasi, Ilmuwan China Identifikasi Dua Jenis Covid-19
Ilustrasi virus corona - Virus Corona Telah Bermutasi, Ilmuwan China Identifikasi Dua Jenis Covid-19 (Pixabay)

Temuan itu begitu kontras dengan kerabat virus corona lain yang bereplikasi secara luar biasa dan kemudian menjangkiti Bumi dalam wabah sebelumnya.

Laporan itu muncul setelah China disorot karena dianggap menghalangi upaya dunia menyelidiki asal usul patogen yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu.

Kabar ini bisa menyulut lagi sorotan sejumlah negara, bahwa Beijing berusaha menutupinya sejak wabah itu terdeteksi di Wuhan.

Laporan itu dibuat oleh Alina Chan, pakar biologi molekular dan Shing Zhan, pakar biologi evolusi, dengan abstraknya dilihat di situs biorxiv.

Dalam penelitian itu, dijabarkan bahwa data genetik yang telah dipublikasikan tidak menjelaskan transmisi antar-spesies di pasar hewan liar itu.

Para ilmuwan yang terlibat bersikeras, segala rute penularan zoonotic (dari binatang ke manusia), seperti misalnya dari kelelawar, harus diselidiki.

"Kemungkinan adanya pateogen yang direkayasa secara non-genetika, dapat beradaptasi dengan manusia saat dipelajari di laboratorium, harus dipertimbangkan," ulas dokumen itu.

Dilansir Daily Mail Minggu (17/5/2020), Chan, Zhan, bersama kolega mereka, peneliti Broad Institute Ben Deverman, melakukan komparasi.

Mereka memeriksa sampel SARS-Cov-2, nama resmi virus corona, dengan data yang diambil saat wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS), 2002-2004.

Pada pandemi SARS, corona yang menghantam manusia berasal dari kelelawar, dan menular melalui hewan perantara musang yang dimakan.

Mereka mengaku terkejut ketika menelitinya.

Sebab, virus itu begitu stabil dari pada disebut beradaptasi secara cepat di manusia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved