Populer Internasional
Pilot Cantik Joyce Lin Meninggal Dunia Saat Mengantar Bantuan Covid-19 di Jayapura, Ini Penyebabnya
Ia kemudian mengirim panggilan darurat sebelum kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasana dukacita masih mengiringi Mission Aviation Fellowship (MFA).
Lembaga yang bermarkas di Idaho, AS tersebut kehilangan seorang pilotnya saat pesawatnya jatuh di danau Sentani, Jayapura, saat mengantarkan bantuan untuk Covid-19.
Si pilot cantik yang gugur itu bernama Joyce Lin (40). Wanita asal Maryland, Amerika Serikat ( AS) itu membawa bantuan alat tes virus corona di pesawatnya.
Joyce menerbangkan pesawat seorang diri.
New York Post pada Kamis (14/5/2020) mengungkap identitas Joyce Lin. Ia merupakan pilot Kodiak dan spesialis IT di Mission Aviation Fellowship (MFA) yang bermarkas di Idaho.
"Dalam beberapa menit lepas landas, dia melaporkan keadaan darurat dan pesawat jatuh ke Danau Sentani
"Tim SAR Indonesia kemudian mengonfirmasi bahwa Joyce tidak selamat dari kecelakaan itu. Staf MAF di Papua dan Jakarta bekerja sama dengan pihak berwenang dalam penyelidikan kecelakaan," tambahnya.

New York Post kemudian mengutip pernyataan Ahmad Musthofa Kamal, juru bicara kepolisian di Papua yang mengatakan, Lin tampaknya mengalami masalah teknis 2 menit setelah lepas landas.
Ia kemudian mengirim panggilan darurat sebelum kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas.
Tim penyelamat menemukan tubuhnya 2 jam setelah kecelakaan di kedalaman sekitar 43 kaki (13 meter) di Danau Sentani.
Lin merupakan peraih gelar sarjana dan master dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan lulus pada 2017 dari Gordon-Conwell Theological Seminary di Massachusetts.
Ia bergabung dengan MAF setelah bekerja lebih dari 10 tahun sebagai spesialis komputer untuk agensi Kristen internasional, yang mengirimkan bantuan serta relawan ke daerah-daerah terpencil di 13 negara, menurut Salem News.
Lin yang bergabung dengan MAF pada 2017, adalah seorang pilot berpengalaman tetapi baru belakangan ini diberikan izin oleh MAF untuk melakukan penerbangan solo.
Misi ini membutuhkan pelatihan intensif karena medan sulit yang harus dilalui pilot.