Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dampak Virus Corona

Akibat Virus Corona Kerjaan Terhenti, Seorang Buruh Bangunan Buat Uang Palsu, Belajar dari Youtube

Dikarenakan sudah tidak bekerja lagi akibat proyek yang dikerjakan terhenti karena wabah Covid-19, seorang buruh bangunan nekat membuat uang palsu.

Editor: Glendi Manengal
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Uang Palsu 

TRIBUNMANADO.CO.ID -Dikarenakan sudah tidak bekerja lagi akibat proyek yang dikerjakan terhenti karena wabah Covid-19, seorang buruh bangunan nekat membuat uang palsu.

Tetapi, aksinya terhenti setelah dia membelanjakan uangnya untuk membeli handphone dan korbannya melapor ke polisi.

Diketahui tersangka Sigit (25) warga Dusun Kaliulo, Kelurahan Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, yang lulusan sekolah dasar ini mengaku belajar membuat uang palsu dari YouTube.

Jubir Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto Mendapat Penghargaan Public Relation of The Year

Pertama di Dunia, Singapura Rilis Tes Serologi cPass Hasil Test Covid-19 Cepat Keluar Hanya 1 Jam

Trump Pecat Pejabat Ini Karena Bocorkan Fakta Bahaya saat Musim Dingin di AS Nanti

"Saya sudah 1,5 bulan tidak bekerja karena proyek terhenti akibat corona".

"Karena tidak ada pemasukan, saya membuat uang palsu," ujarnya di hadapan Kapolres Semarang, AKBP Gatot Hendro Hartono saat gelar kasus di Mapolres Semarang, Jumat (15/5/2020).

Untuk membuat uang palsu tersebut, Sigit membeli printer dan gunting, serta kertas HVS.

"Saya meng-copy uang Rp 100.000, kemudian di-print berulang kali hingga menyerupai uang asli".

"Satu lembar HVS bisa jadi tiga lembar uang palsu," ungkapnya.

Total, dia menggandakan uang palsu sebanyak Rp 6,5 juta.

Penangkapan Sigit bermula saat dia membelanjakan uangnya untuk membeli handphone melalui Facebook.

Dia janjian dengan korban Lucky Ardiansyah di halte Pasar Karangjati pada Minggu (26/4/2020) malam untuk transaksi pembelian handphone seharga Rp 1,2 juta.

Setelah tawar menawar, disepakati harga Rp 1,1 juta. Sesampainya di rumah, korban melihat uang yang diberikan tersangka ada kejanggalan dan melapor ke polisi.

Kapolres Semarang, AKBP Gatot Hendro Hartono, mengungkapkan uang palsu buatan Sigit mudah dikenali karena selain kualitas kertas yang digunakan, nomor seri uangnya juga sama.

"Jadi yang di-copy itu hanya satu lembar, dan tidak diubah".

Jadi nomor seri uangnya itu sama," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved