Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warga Geger dengan Suara Dentuman Misterius

Sebagian besar warga yang ada di wilayah Jawa Tengah dihebohkan suara dentuman misterius. Suara dentuman terjadi

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
NCIENT SKY
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sebagian besar warga yang ada di wilayah Jawa Tengah dihebohkan suara dentuman misterius. Suara dentuman terjadi di beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Jepara, Solo, dan lainnya.

Izinkan Sekolah Lagi: Belum Berlaku di Seluruh Negara Bagian Aussie

Seorang warga di Jepara bernama Rico mendengar suara dentuman sekitar pukul 00.00 WIB. Tidak hanya warga di Jepara, di Kota Semarang ada juga warga yang mendengar suara dentuman.

"Semarang daerah (Jalan) Singa juga dengar tapi jam 01.00 pas," kata warga bernama Fatih. Di Sragen warga juga mendengar suara serupa. Mariana warga Kecamatan Sragen Kota mendengar suara dentuman sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu dirinya mengaku sedang menonton televisi di rumah.

 "Suaranya 'dung', begitu," ujarnya. Menurutnya suara dentuman tersebut tidak berlangsung lama, hanya sekitar beberapa detik. "Sebentar hanya beberapa detik," kata Mariana.

Nirwan warga di Sumber, Solo juga mendengar suara yang sama. Ia mengaku mendengar suara dentuman sangat keras sekitar pukul 00.25 wib. "Suaranya seperti menggema begitu," ujar Nirwan.

Sementara itu, BMKG masih belum dapat mengetahui penyebab dan mengkonfirmasi suara dentuman yang dimaksud. “Kalau dari meteorologi, kumpulan awan dari tengah malam sampai sahur cuma di sekitaran pesisir selatan awan-awan petirnya.

Sementara dari Geofisika tidak terpantau adanya aktivitas seismik, jadi jawaban sementara belum bisa mengkonfirmasi suara dentuman yang sebenarnya,” ujar Kasi Data dan Observasi Stasiun Meteorologi BMKG Kelas II Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie menjelaskan suara tersebut bukanlah akibat aktivitas gempa tektonik. "Dari hasil monitoring kami, suara dentuman tersebut tidak terkait dengan aktifitas seismik (gempa tektonik) baik yang dipicu aktifitas sesar lokal seperti Baribis Kendheng, maupun aktifitas zona subduksi selatan Jawa," ujarnya.

Setyoajie telah meninta data ke pos pemantauan gunung merapi bahwa tidak ada aktivitas erupsi yang menimbulkan suara dentuman. Bagaimana dengan isu yang menuturkan suara misterius itu berasal dari meteor yang melintas dekat bumi.

"Kalau meteor ke bumi itu akan hancur ketika melewati lapisan ozon bumi. Jika tak melewati lapis ozon, mustahil juga suaranya ketika melintas terdengar," ujarnya.

Namun, berdasarkan data analisis meteorologis yang diterima, sebagian besar awan hujan lebih terkonsentrasi di utara dan pesisir selatan Jawa, kondisi ini juga menyebabkan sambaran petir pada Minggu-Senin (10-11/5) pada pukul 23.00 WIB- 05.00 WIB. Distribusi petir, kata dia, sebagian besar terkonsentrasi pada wilayah utara, barat laut, barat, barat daya, selatan dan tenggara Jawa Tengah.

Muncul Pasien Baru Covid-19 di Wuhan: Giliran Kota Shulan Di-lockdown

"Sehingga kecil kemungkinan suara dentuman tersebut dipicu aktifitas sambaran petir," jelasnya.

Meskipun demikian, lanjutnya, mengingat luasnya daerah yang merasakan dentuman tersebut, perlu kajian lebih lanjut terkait penyebab pastinya, karena banyak faktor bisa menjadi penyebabnya. Penyebab lain yang bisa memicu suara keras, bersumber dari sonic boom (shock waves/gelombang kejut) dari pesawat jet ketika melebihi kecepatan suara maupun aktifitas vulkanik.

Kini BMKG masih mencari sumber dentuman misterius itu. "Kepada masyarakat, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,"kata Setyoajie.

Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Adi Soemarmo Solo, Kapten Sus Bambang Supriyatno mengatakan tidak ada jadwal latihan pesawat militer saat terjadinya suara dentuman misterius di sebagian besar wilayah Jawa Tengah."Kalau di jadwal yang saya lihat tidak ada latihan terbang malam. Home base kan di Madiun(Lanud Iswahyudi)," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved