Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

Mual Bisa Menjadi Gejala Radang Usus Buntu, Ini Penjelasan Lebih Lanjut

Infeksi kemudian akan menyebar dan menyebabkan peradangan pada usus buntu itu sendiri. Kondisi ini yang disebut radang usus buntu atau apendisitis.

Editor: Isvara Savitri
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KESEHATAN - Usus buntu merupakan bagian menonjol pada usus besar yang memiliki rongga kecil berukuran sekitar 2-4 inci.

Organ ini terletak di sebelah kanan bawah perut. Hingga kini masih belum diketahui dengan pasti fungsi usus buntu tersebut.

Namun, beberapa ahli mengungkap usus buntu berfungsi sebagai tempat bakteri baik berlindung dan bekembang biak.

Sebagai bagian dari usus besar, usus buntu mengeluarkan lendir secara terus-menerus.

Karena ukurannya yang kecil dan bentuknya sedikit melingkar, membuat usus buntu mudah tersumbat oleh biji buah ataupun unsur lain dalam makanan.

Penyumbatan dapat juga terjadi karena beberapa hal lain, seperti:

  • Feses yang sedikit
  • Konstriksi atau penyempitan saluran
  • Infeksi
  • Terlalu sedikit makanan tinggi serat yang dikonsumsi

Oleh karena itu, jika lendir tidak dapat keluar, maka tekanan dalam usus buntu akan meningkat dan membesar.

Keadaan ini memudahkan bakteri masuk dan berkembang sehingga timbullah infeksi.

Infeksi kemudian akan menyebar dan menyebabkan peradangan pada usus buntu itu sendiri. Kondisi ini yang disebut radang usus buntu atau apendisitis.

Gejala usus buntu
Melansir Buku 10 Menit Menuju Sehat dengan Terapi Tulang Kepala Belakang (1999) oleh Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma, mual adalah salah satu gejala umum yang sering menyertai radang usus buntu.

Tapi mual pada penyakit radang usus buntu ini memiliki ciri, yakni biasanya akan disertai dengan gajala lain, seperti:

  • Muntah
  • Hilangnya nafsu makan
  • Rasa nyeri atau kram di sekeliling pusar atau pada bagian atas perut yang akan berlanjut dengan nyeri yang hebat di bagian kanan bawah perut

Jika tidak segera diatasi, usus buntu yang terinfeksi bisa pecah, sehingga bakteri dapat masuk ke dalam rongga perut.

Hal ini akan menimbulkan peritonitis, yakni peradangan pada peritoneum (selaput yang membatasi rongga perut) dan menutup lambung dan usus halus.

Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah tindakan operasi untuk membuang apendiks yang terinfeksi (apendiktomi).

Kadang tak disertai demam
Melansir Buku 100% Sembuh tanpa Dokter (2009) oleh Devi Indriasari, S.Gz, biasanya penderita radang usus buntu tidak disertai dengan demam tinggi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved