Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

75 Persen Kasus Covid dari Transmisi Lokal Sulut, Prof Grace: Ada Lonjakan Pasien

Orang positif terpapar Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Sulawesi Utara bertambah 24 menjadi 71 kasus.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribun Manado / Jufry Mantak
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulawesi Utara dr Steven Dandel 

TRIBUNAMANDO.CO.ID, MANADO – Orang positif terpapar Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Sulawesi Utara bertambah 24 menjadi 71 kasus. Pada Jumat (8/5/2020) pasien positif masih 47 kasus. Dua hari belakangan ketambahan 24 kasus.

Ada 18 kasus baru (75 persen) tidak punya riwayat perjalanan ke luar daerah atau luar negeri. Kemudian 7 kasus (29 persen) pasien sebagai peserta kegiatan keagamaan di Sulawesi Selatan dan satu pasien (4 persen) datang dari Jakarta.

Sejak Kecil Djoko Santoso Hidup Prihatin: Kadang Makan Kadang Tidak

Menurut pakar epidemiologi Sulut, Prof Grace Kandou, bertambahnya pasien positif Covid-19 di Bumi Nyiur Melambai menjadi tanda awas bagi masyarakat. Ia mengatakan, masyarakat tidak disiplin dalam mematuhi setiap anjuran pemerintah menjadi penyebab utama melonjaknya orang yang terpapar Covid-19.

"Apalagi saat ini penularan sudah terjadi secara lokal. Karena Covid-19 sekarang, telah mewabah di Sulut. Sehingga penting bagi kita untuk mengikuti anjuran pemerintah baik itu social dan physical distancing," bebernya, Minggu (10/5/2020).

Akademisi Universitas Sam Ratulangi ini mengatakan, aturan yang diterapkan pemerintah memang merupakan satu cara untuk mencegah penularan virus antarmanusia. "Sehingga diminta kepada seluruh masyarakat untuk selalu mengikuti setiap aturan. Karena wabah Covid-19 sekarang sudah ada di antara kita. Sangat penting mencegah penularan secara lokal," jelas dia.

Grace pun mengapresiasi adanya dua laboratorius Polimerase Chain Reaction (PCR) di Sulut milik Kementerian Kesehatan dan RSUP Prof Kandou yang disiapkan untuk mendiagnosa pasien Covid-19. "Sebab kecepatan dalam diagnosa sangat penting untuk menanggulangi wabah Covid-19," ungkapnya.

Di sisi lain, kata dia, masyarakat tak perlu kaget jika dalam waktu dekat akan terjadi lonjakan pasien. "Sebab penyebaran yang terjadi sudah secara lokal, sehingga tak menutup kemungkinan adanya penambahan pasien positif Covid," beber Grace.

Prof Grace Kandou, calon Rektor Unsrat
Prof Grace Kandou, calon Rektor Unsrat (afp)

Meski begitu, ia mengatakan, bertambahnya orang yang terdiagnosa Covid-19 merupakan hal yang baik. "Karena untuk memberantas penyebaran, kita harus cepat dalam mendeteksi serta melakukan pemilahan orang yang terinfeksi dan tidak, sehingga dapat meminimalisir risiko penularan," tandasnya.

Pemerintah Didesak Evaluasi PSBB: MUI Ingatkan Banyak Rakyat Kelaparan

Pada Minggu kemarin, kasus positif terkonfirmasi bertambah 18 orang menjadi total sebanyak 71 kasus. Demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Covid-19 Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel, saat video konferensi, tadi malam. "Kasus ODP (orang dalam pemantauan) ialah 123 orang dan PDP (pasien dalam pengawasan) ialah 98," kata Dandel.

Ia mengatakan, total 71 orang positif Corona karena ketambahan 18 orang. Steaven menjelaskan, total sembuh ada 29 orang. "Yang sedang dirawat ada 37 orang dan ada 1 pasien (positif) yang meninggal jadi total ada 5 orang (meninggal)," ungkapnya.

Ia menambahkan, pasien yang sembuh adalah pasien 11, 26 dan 35. "Sekali lagi pasien yang sudah terkonfirmasi 2 kali negatif adalah pasien nomor 11, 26 dan 35 dan total ada 37 orang kasus aktif," pungkas dia.

Dari 24 kasus baru itu tersebar di Kota Manado, Bitung, Minahasa, Bolmong hingga Boltim. Untuk Kotamobagu, ketambahan satu pasien yang terkonfirmasi positif. Hal ini turut dibenarkan Jubur Satgas Covid-19, dr Tanti Korompot. "Yang bersangkutan mempunyai riwayat perjalanan dari Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan," bebernya.

Sementara seorang tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan di Bolmong positif Covid-19. Dirut RSUD Datoe Binangkang, Debi Kulo mengatakan, pihaknya beroleh informasi dari satgas Covid 19 Provinsi Sulut. "Dia adalah tenaga kesehatan di Faskes Bolmong," kata dia. Pasien tersebut adalah warga Kotamobagu. Tapi sehari harinya bekerja di Bolmong. "Sampelnya dari rumah sakit di sini jadi dimasukkan ke wilayah Bolmong," katanya.

Ia mengatakan, pasien tersebut kini dirawat di RS Pobundayan. Dirinya belum bisa memastikan darimana pasien terjangkit. "Masih kami selidiki," kata dia.

Jubir Satgas Covid-19 Kota Bitung menerima informasi satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Menurut dr Jeannet Watuna, satu kasus terkonfirmasi menambah jumlah kasus di Bitung menjadi 4 kasus. Kasus ke-4 adalah seorang anak laki-laki usia 10 tahun. "Iya benar, kami sudah menerima laporannya dari provinsi (Gugus Tugas). Kasus ke 64 ini kontak erat risiko tinggi (KERT) dengan pasien atau kasus ke 37 dan 38," tutur Watuna, Minggu malam.

Lanjutnya, pasien ke-64 merupakan anak kandung dari pasien ke 37 dan 38 yang duluan terkonfirmasi positif. Tengah dirawat di RS RW Monginsidi Teling. Sehari sebelumnya, Sulut ketambahan enam kasus positif. Demikian konfirmasi Jubir Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel.

Pasien kasus 48 adalah bocah perempuan berusia 1 tahun asal Kabupaten Minahasa. “Benar, ada satu pasien positif Covid-19 dilaporkan asal Minahasa, hari ini,” kata Jubir Satgas Covid-19 Minahasa dr Maxmilianus Umboh.

Sebelumnya, kata Dandel, ada kasus baru yang disebabkan klaster transmisi lokal, salah satunya pasien 48. “Pasien 48, anak perempuan usia 1 tahun, tak ada riwayat perjalanan, namun hasil epidemiologi, orang tuanya cukup tinggi mobilisasinya antara Manado dan Minahasa, dan tetangganya baru datang dari daerah transmisi lokal,” kata Dandel. Saat ini, klaster transmisi lokal (penjangkitan) Covid-19 harus diwaspadai dan jangan dianggap remeh masyarakat luas.

Satu kasus positif dari Boltim dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim Eko Marsidi, Sabtu (9/5/2020). "Teman-teman sekalian menyambung press liris yang telah disampaikan oleh Gugus Tugas Provinsi Sulut bahwa di Kabupaten Boltim sudah ada yang satu orang pasien Covid-19 yang positif," ucapnya. Ia menambahkan, pasien saat ini sedang dirawat di RS Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra).

Tiga Pejabat Tinggi AS Karantina Mandiri

Satgas Covid-19 Kabupaten Mitra mengimbau warganya agar tak panik dengan hadirnya satu pasien yang terkonfirmasi positif dirawat di RSUP Ratatotok Buyat. Ketua Satgas Jani Rolos lewat Jubir Gloria D Wuwungan mengatakan, diharapakan tidak panik. "Menyikapi hal ini, masyarakat diimbau agar tidak perlu resah dengan adanya pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSUP Ratatotok Buyat," tutur Wuwungan.

Kepala Dinas Helny Ratuliu membenarkan hal tersebut. "Perlu ditegaskan untuk Kabupaten Mitra masih bebas pasien positif Covid-19. Dan yang dirawat saat ini di RSUP Ratatotok adalah warga Kabupaten Boltim," kata Ratuliu.

Direktur Utama (Dirut) RSUP Ratatotok dr Femmy Langi ikut membenarkan. "Memang yang dirawat adalah pasien dari Kabupaten Boltim. Dan berdasarkan informasi dari pihak satuan tugas (satgas) Covid-19 Mitra, bahwa PDP tersebut telah dikonfirmasi positif oleh pihak Satgas Sulawesi Utara (Sulut)," pungkas Langi.

Ketua DPRD Boltim Fuad Landjar, mengkritisi penerapan pembatasan aktivitas sosial di Kabupaten Boltim yang dianggap lengah. Menurutnya, ketika status warga yang terjangkit di daerah tetangga seperti Manado dan Kotamobagu bertambah, Boltim harusnya lebih ketat lagi tingkat kewaspadaan.

“Ini malahan makin longgar menurut amatan saya. Warga jadi bebas berkeliaran siang malam di jalanan, aktivitas di pasar dan toko tetap seperti biasa. ASN (Aparatur Sipil Negara-red) luar daerah boleh keluar masuk perbatasan dengan bebas,” tegasnya.

Ia menambahkan, apalagi, ketika Bupati Boltim Sehan Landjar telah mengeluarkan kebijakan pemberian stimulan sembako bagi puluhan ribu kepala keluarga akibat pembatasan sosial, untuk warga yang menahan diri di rumah saja, justru semakin meningkat aktivitas warga. 

dr Jonesius Manoppo, Pengamat Kesehatan dari IKM Unima
dr Jonesius Manoppo, Pengamat Kesehatan dari IKM Unima (istimewa)

Jonesius Manoppo
Pengamat Kesehatan dari Unima

Banyak Orang Abai Jaga Jarak

Peningkatan tajam jumlah kasus Corona akibat pergerakan orang yang tidak terkontrol, protokol tidak lagi dilakukan dengan baik dan benar. Awalnya memang masyarakat masih mematuhi, namun karena masyarakat tidak melihat manfaat dari protokol pencegahan ini, maka banyak orang mulai melanggar, awalnya tidak sengaja, namun karena tidak terjadi apa-apa mereka lanjut mengabaikan.

Kenyataanya setiap hari tetap ada yang ditetapkan sebagai PDP (pasien dalam pengawasan). Dua hari terakhir saja ada penambahan 24 orang yang dinyatakan positif. Nah, dengan tidak adanya penambahan kasus positif dalam satu minggu bukan berarti pandemi Covid-19 di Sulut sudah selesai dan tindakan pencegahan itu sudah tidak dibutuhkan lagi.

Baru-baru (kemarin) ini saja kita sudah ketambahan 18 kasus terkonfirmasi positif, kalau pergerakan kita tidak konsisten maka sulit untuk memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir.

Memang kita sudah memiliki laboratorium. Dengan beroperasinya laboratorium di daerah ini bisa mempercepat kita memastikan pasien PDP yang ada saat ini positif atau tidak. Sehingga tindakan medis bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

Lebih tepatnya dalam satu minggu pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil yang negatif untuk sampel yang dikirim, tapi bukan berarti juga secara langsung bisa mempercepat penanganan pandemi ini.

Disisi lain, dari data survei Community Mobility Report Covid-19 Indonesia yang memantau pergerakan orang di tengah pandemi Covid-19, salah satu bukti bahwa orang yang tinggal di rumah selama ini hanya naik 14 persen dari keadaan biasa.

Dari persentase itu, masyarakat sebenarnya hanya sedikit yang tinggal di rumah dan angka ini cenderung menurun, sedangkan tren orang yang bergerak ke pusat belanja bahan pokok dan tempat rekreasi umum cenderung meningkat.

Di tempat kerja juga menunjukkan peningkatan aktivitas, hanya berkurang 15 persen dari keadaan normal sebelum pemerintah menetapkan darurat kesehatan masyarakat padahal pada bulan april aktivitas tempat kerja sempat berkurang 70 persen.

Pergerakan orang inilah yang sebaiknya di kontrol pemerintah. Sudah saatnya penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dilakukan berdasarkan banyaknya temuan pasien positif dari transmisi lokal, bahkan tanpa riwayat perjalanan.

Lihat saja sejumlah provinsi yang menerapkan PSBB seperti Jakarta dan Gorontalo, perlahan mulai ada tren penurunan, walaupun memang belum menekan penularan secara signifikan. Nah, bayangkan saja yang belum menerapkan PSBB.

Kan PSBB ini bukan lockdown seperti yang kita kira, tetap membantasi ruang gerak masyarakat saja. Kan logistik juga tetap jalan, pasar juga tetap dibuka, hanya pergerakan masyarakat yang dibatasi.

Pandemi ini bisa cepat diselesaikan dengan memutus rantai penularan. Caranya dengan menjaga jarak fisik, menggunakan masker, menjaga daya tahan tubuh, mencuci tangan dan protokol yang sudah sering disampaikan. Hanya saja, sekali lagi, protokol ini harus diawasi dengan ketat, padahal protokol ini hampir 2 bulan diterapkan, tapi penularan tetap terjadi.(drp/ang/art/crz/fis/eas/ana/ano/mjr)

COVID-19 SULUT Minggu (10/5/2020)

Kasus 71
- Perempuan 60 tahun
- Manado
- Tidak ada riwayat perjalan
-Meninggal 8 Mei 2020

Kasus 62
- Perempuan 67 tahun
- Minahasa
- Tidak ada riwayat perjalanan

Kasus 56
- Perempuan 31 tahun
- Manado
- Tidak riwayat perjalanan

Kasus 52
- Perempuan usia 50 tahun
- Bolaang Mongondou Utara
- Tidak ada riwayat perjalanan

Kasus 51
- Pria usia 54 tahun
- Manado
- Tidak ada riwayat perjalanan

Kasus 53
- Pria usia 28 tahun
- Bolaang Mongondou Timur
- Melakukan perjalanan dari daerah transmisi lokal

Kasus 48
- Anak perempuan berumur 1 tahun
- Minahasa
- Tidak ada riwayat perjalanan
- Sering bepergian antara Manado dan Minahasa
- Ada tetangga baru datang dari daerah transmisi Covid-19

Kasus 70
- Pria 19 tahun
- Manado
- Hadiri acara keagamaan di Sulsel

Kasus 69
- Pria 47 tahun
- Manado
- Hadiri acara keagamaan di Sulsel

Kasus 68
- Pria 47 tahun
- Manado
- Hadiri acara keagamaan di Sulsel

Kasus 67
- Pria 26 tahun
- Minahasa
- Hadiri acara keagamaan di Sulsel

Kasus 66
- Pria 18 tahun
- Minahasa
- Hadiri acara keagamaan di Sulsel

Kasus 65
- Pria 21 tahun
- Manado
- Hadiri acara keagamaan di Sulsel

Kasus 59
- Pria 44 tahun
- Kotamobagu
- Hadiri acara keagamaan di Sulsel

Kasus 64
- Pria 10 tahun
- Bitung
- Kontak erat risiko tinggi pasien kasus 37 dan 38

Kasus 61
- Perempuan 16 tahun
- Manado
- Kontak erat risiko tinggi pasien kasus 15, 29 dan 30

Kasus 60
- Perempuan 6 tahun
- Manado
- Kontak erat risiko tinggi pelaku perjalanan dari daerah transmisi lokal

Kasus 58
- Perempuan 41 tahun
- Tomohon
- Tenaga kesehatan
- Kontak erat risiko tinggi kasus 43

Kasus 57
- Pria 53 tahun
- Manado
- Kontak erat risiko tinggi kasus 41 dan 46 (Karombosan)

Kasus 63
- Pria 54 tahun
- Bolmong
- Tenaga kesehatan di Bolmong

Kasus 55
- Pria berumur 47 tahun
- Manado
- Karyawan fasilitas kesehatan di Manado

Kasus 54
- Pria 29 tahun
- Manado
- Karyawan fasilitas kesehatan di Manado

Kasus 50
- Pria usia 30 tahun
- Manado
- Tenaga kesehatan di satu pelayanan kesehatan di Manado

Kasus 49
- Pria berusia 29 tahun
- Manado
- Tenaga kesehatan di satu fasilitas pelayanan kesehatan di Manado

Kab/Kota Positif PDP ODP

Sangihe 1 1 6

Sitaro - 2 3

Talaud - - 4

Bitung 4 14 5

Minut 2 11 3

Manado 39 35 15

Minahasa 6 13 5

Tomohon 7 5 18

Minsel - 5 5

Mitra - - 9

Bolmong 1 4 3

Bolmut 2 1 35

Bolsel - - 2

Boltim 1 1 5

Kotamobagu 8 4 6

Luar Kota - 1 -

Belum Berifikasi - 1 -

Total 71 98 124

Dirawat 37, Sembuh 29 (85,29%), Meninggal 5 (14,70%)

Sumber: Satgas Covid-19 Sulut, Minggu (10/5) Pukul 19.17 Wita

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved