Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Di Masa Pandemi Virus Corona, Swedia Adalah Satu dari Sedikit Negara yang Tidak Terapkan Lockdown

Mayoritas negara di Eropa melakukan karantina wilayah untuk menanggulangi pandemi Covid-19

Editor: Rizali Posumah
TT NEWS AGENCY via REUTERS
Orang-orang Swedia berolahraga di luar dengan menjaga jarak fisik, di tengah wabah virus corona yang sedang merebak. Foto diambil di Stockholm pada 6 April 2020. 

Otoritas kesehatan masyarakat dan para politikus di Swedia masih berharap terjadi penurunan tingkat penyebaran virus corona, tanpa perlu menerapkan ketentuan keras yang sangat mengekang masyarakat alias draconian law.

Di Swedia terdapat lebih banyak imbauan daripada peraturan ketat. Anjuran utama pemerintah adalah tetap berada di rumah, terutama jika sedang sakit atau orang berusia lanjut.

Mencuci tangan, menghindari aktivitas di luar rumah yang tidak penting, dan bekerja dari rumah adalah anjuran yang diutamakan pemerintah Swedia.

Hingga berita ini dibuat, otoritas Swedia mengumumkan jumlah kasus Covid-19 di negara mereka telah mencapai 3.500. Dari angka itu, 105 penderita di antaranya meninggal dunia.

"Kami, para orang dewasa, harus benar-benar menjadi orang dewasa. Tidak menyebarkan kepanikan atau rumor," kata Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, pekan lalu.

"Tidak ada orang yang akan sendirian dalam krisis ini, tapi setiap individu memiliki tanggung jawab yang berat," ujarnya.

Rasa percaya tingkat tinggi

Mayoritas warga Swedia setuju terhadap pernyataan terbuka perdana menteri mereka. Kecenderungan itu muncul dalam survei nasional yang dilakukan Novus, firma jajak pendapat di Swedia.

Terdapat kepercayaan yang tinggi oleh masyarakat Swedia terhadap pemerintah mereka. Itulah yang diyakini mendorong mereka secara sukarela menjalankan anjuran otoritas.

Demografi juga menjadi faktor kunci dalam pertimbangan kebijakan pemerintah Swedia terhadap Covid-19.

Berbanding terbalik dengan negara kawasan Mediterania yang dalam satu rumah tangga terdiri dari beberapa generasi usia, lebih dari setengah rumah tangga di Swedia hanya terdiri dari satu orang. Fakta itu menurunkan tingkat penyebaran virus corona di antara anggota keluarga.

Di sisi lain, masyarakat Swedia menggemari aktivitas luar ruangan. Dan itu pula yang menjadi pertimbangan otoritas setempat.

Membiarkan warga menjaga kesehatan mental dan fisik meyakinkan pemerintah Swedia menghindari peraturan yang memaksa warga mereka terkurung di rumah.

"Kami harus meminimalkan efek kesehatan akibat wabah ini dan juga dampak ekonomi yang muncul dari krisis kesehatan saat ini," kata Andreas Hatzigeorgiou, Ketua Kamar Dagang Stockholm.

"Komunitas bisnis di sini berpikir bahwa pemerintah Swedia dan pendekatan khas Swedia lebih masuk akal ketimbang strategi yang diterapkan di negara lain," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved