Malam Nuzulul Quran Berawal Saat Nabi Menyendiri di Gua Hira, Ini Kisah dari Istri Rasulullah Aisyah

TRIBUNMANADO.CO.ID - Al Quran yang merupakan kitab suci umat Islam diyakini turun pada suatu malam di bulan Ramadan. 

Malam turunnya Al Quran ini kemudian dikenal dengan istilah Nuzulul Quran oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Di Indonesia, malam nuzulul quran diperingati setiap tanggal 17 Ramadan. 

Sejarah malam nuzulul quran tak akan terlepas dari kisah Nabi Muhammad saat menerima wahyu pertama saat menyendiri di gua Hira, waktu itu Ramadan 13 tahun sebelum Hijriyah.

Turunnya wahyu pertama Nabi Muhammad bermula saat baginda prihatin dengan keruntuhan moral yang sangat mengkhawatirkan di Kota Mekah.

Nabi Muhammad kala itu adalah sosok pria yang sering merenung, dan berpikir, olah spiritual.

Ia sering memikirkan fenomena alam dan lingkungan sekitarnya di tempat yang jauh dari keramaian.

Kisah lengkap Rasulullah SAW menerima wahyu pertama

Kisah wahyu pertamba Baginda Rasul tertulis dalam buku Fathul Baari-Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari (Jilid-1) Penerjemah Ghazirah Abdi Ummah di halaman 37.

Dalam buku itu diceritakan lengkap bagaimana situasi, dan kondisi Rasul Muhammad SAW menerima wahyu pertama.

Kisah ini dituturkan oleh Ummul Muslimin, istri Baginda Rasulullah, yakni Siti Aisyah Radhiyallahu Anha.

Berikut kisahnya:

Dari Aisyah Umul Mukminin ia berkata, "Pertama turunnya wahyu kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam secara mimpi yang benar waktu beliau tidur.

Biasanya mimpi itu terlihat jelas oleh beliau, seperti jelasnya cuaca pagi.

Semenjak itu hati beliau tertarik hendak mengasingkan diri ke gua Hira'.