Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Samsudin: Jika Bantuan Itu hanya Nasi Ngak Ada Lauknya, Tetap Kita Ambil

Sampai hari ini pendapatan kami menurun hingga 80 puluh persen, terdampak wabah Corona,

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Charles Komaling
Tribun Manado / Fistel Mukuan
Suasana di Terminal Paal Dua 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Para sopir Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) di terminal Paal II Manado mengaku selama masa darurat Pandemi Virus Corona belum menerima bantuan sama sekali, Jumat (8/5/2020)

Saat Tribunmanado.co.id mengunjungi terminal terlihat beberapa kelompok supir hanya bermain kartu dan sebagian lagi berbincang.

Selama sejam memantaudi terminal tidak melihat ada penumpang yang datang, sehingga bus terlihat hanya parkir di terminal.

Saat berada di lokasi, terdengar ada yang mengumumkan dari toa semua sopir berkumpul akan dapat beras milu dan ada sopir yang menjawab biar jo daripada tidak dapat sama sekali.

Saat ditanya kepada sopir yang menjawab, katanya hanya candaan para sopir karena di pos tidak ada lagi petugas dan tidak pernah dapat bantuan selama ini.

Ketika ditemui salah satu kelompok yang sedang duduk, ternyata mereka para sopir bus.

Salah satu sopir Muhamad Samsudin mengatakan, selama ini belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah.

"Sampai hari ini pendapatan kami menurun hingga 80 puluh persen, terdampak wabah Corona," kata Muhamad.

Ia juga mengaku kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Menurutnya sedangkan saat ada pembagian masker di terminal ini menjadi rebutan para sopir. Karena mereka sangat butuh.

"Pernah juga datang entah dari mana membawa bantuan makanan, semua yang ada di sini berkumpul karena sangat butuh," tambahnya.

Ia menggambarkan hampir sama seperti ayam saat diberi makan langsung berkumpul.

"Sekarang  jika ada bantuan makanan, walaupun hanya nasi tidak ada ikan pasti diambil, kami sangat membutuhkan. Biar nanti makan bersama garam," keluhnya.

Senada dengan Muhamad, Rita Yusuf mengatakan, sebagai koordinator para sopir  ia juga berharap para sopir diperhatikan.

Rita mengaku sudah pernah ada yang datang dan bilang, semua sopir akan mendapat bantuan.

"Mereka yang datang bukan kami yang pergi ke mereka, dan mereka katakan data semua para sopir karena akan mendapat bantuan tapi tidak lagi sembako melainkan uang," kata Rita.

Ia bilang, dengan penyampaian itu dia langsung mendata para sopir dengan mengambil foto copy SIM dan STNK untuk datanya.

"Tapi sampai sekarang data sudah lengkap tidak ada bantuannya. Kasian ada satu sopir yang hanya meminjam uang untuk fotokopi berkas tapi sampai sekarang sama sekali belum ada bantuan,” ujarnya.

Menurutnya, sampai hari ini tidak ada bantuan dari pemerintah kota maupun provinsi," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved