Update Virus Corona Indonesia
Teguran Keras Menko PMK pada Anies Soal Bansos bagi Warga DKI Jakarta, Muhadjir: Di Lapangan Kacau
Muhadjir Effendy menilai Anies Baswedan tidak merealisasikan kesepakatan hasil rapat kabinet beberapa waktu lalu yang membuat kacau di lapangan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Muhadjir Effendy menegur keras nies Baswedan terkait data bantuan sosial (bansos) bagi warga miskin terdampak Covid-19.
Muhadjir Effendy menilai Anies Baswedan tidak merealisasikan kesepakatan hasil rapat kabinet beberapa waktu lalu yang membuat kacau di lapangan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sempat berbeda pendapat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
• Andrew Cuomo, Gubernur New York Syok, Mayoritas Kasus Baru Covid-19 dari Warga yang Tinggal di Rumah
"Kami dengan DKI sekarang sedang tarik-menarik cocok-cocokan data (penerima bansos)."
"Bahkan, kemarin saya dengan Gubernur agak tegang, agak saya tegur keras Pak Gubernur (DKI)," ujar Muhadjir dalam sebuah diskusi yang digelar secara virtual, dikutip dari TribunWow.com pada Kamis (7/5/2020).
Peristiwa itu berawal dari rapat kabinet terbatas virtual yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah kepala daerah, beberapa waktu lalu.
Dalam rapat, Anies melaporkan bahwa data warga miskin terbaru di DKI Jakarta mencapai 3,6 juta orang.
Anies, sebut Muhadjir, saat itu mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengurus bansos bagi 1,1 juta warga di wilayahnya.
Sementara 2,5 juta orang sisanya akan mendapatkan bansos dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
Muhadjir pun telah berkomitmen dengan kesepakatan tersebut.
Kemensos sendiri telah mengecek 2,5 juta orang miskin di DKI Jakarta. Setelah proses verifikasi, mereka terdiri dari 1,3 juta kepala keluarga (KK).
Setelah itu, bansos yang didistribusikan pertama adalah dari Pemprov DKI.
Pada momen inilah Muhadjir merasa ada yang tidak beres.
"Di lapangan, ternyata Pak Gubernur menyampaikan bahwa bantuan itu (bantuan dari DKI) sekadar untuk mengisi kekosongan sebelum pemerintah pusat mengisi," kata Muhadjir.
Padahal tidak demikian, erdasarkan kesepakatan dalam rapat kabinet terbatas, Kemensos dan Pemprov DKI memiliki target masing-masing, bukan salah satu mengisi kekosongan yang lainnya sebagaimana diungkapkan Anies Baswedan.
• Hari Pertama Pengaktifan Moda Transportasi, Garuda Layani 3 Penerbangan di Bandara Samrat