Viral Medsos
Penjelasan MUI Terkait Ramainya soal Dukhan dan Dentuman di Pertengahan Ramadhan Tahun Ini
Pembicaraan soal dukhan ramai di media sosial dan aplikasi pesan instan WhatsApp beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, dalam menafsirkan dukhan ini juga beragam. Di antara ulama ada yang mengatakan asap, ada juga yang mengatakan debu.
Namun, hal yang perlu digarisbawahi adalah tak ada satu pun riwayat sahih yang menentukan kapan waktu kemunculan dukhan itu.
Mengenai narasi yang beredar di media sosial, Gusrizal mengatakan, hal itu merujuk pada hadis yang menyebutkan adanya shaihah, yaitu dentuman atau gemuruh yang terjadi di pertengahan Ramadhan.
"Hadis itu sudah dibicarakan lama oleh ulama dan sudah dikaji dari sisi ilmu hadis serta telah dibahas oleh seperti Imam Ibn Jauzi, ibn Hibban dan lain-lain," kata Gusrizal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/5/2020).
Akan tetapi, hadis itu menurut Gusrizal tidak ada asalnya dari Nabi SAW, tapi justru dijadikan sebagai rujukan.
• Sudah Seminggu, Sulut Tidak Ketambahan Kasus Positif Corona, Ini Penjelasan Jubir Satgas Covid-19
Konsep keimanan

Gusrizal mengatakan, dasar dari prediksi itu sudah tidak benar karena kategori hadisnya adalah dhoif jiddan (sangat lemah). Bahkan banyak ulama yang menyebutkan hadis itu maudlu' (palsu).
"Jelas dalam perkara keimanan hal seperti itu tidak bisa dijadikan sebagai landasan," jelas dia.
Oleh karena itu, Gusrizal menyebut bahwa narasi yang beredar adalah dua hal yang berbeda. Pertama yaitu dukhan yang muncul sebelum hari kiamat dan itu adalah benar, tapi tak ada riwayat yang menyebutkan tanggalnya.
• Calon Bupati Minut Shintia Gelly Rumumpe Lakukan Aksi Sosial di 3 Desa Pulau Talise
Sementara yang kedua adalah riwayat yang menunjukkan pertengahan ramadhan akan terjadi shoihah, yaitu dentuman atau goncangan.
Ia menegaskan bahwa konsep keimanan pada gaib harus berdasarkan pada Al Quran dan hadis yang sahih.
Meski narasi itu dimunculkan dengan tujuan untuk mengingatkan umat Islam, Gusrizal mengingatkan agar tidak berlebihan.
"Kalau emang mau mengingatkan, ada batasannya. Ambil riwayat yang sahih, cukup banyak, tak perlu menyerempet dalil-dalil yang palsu, dalil-dalil yang sangat lemah," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ramai soal Dukhan dan Dentuman di Pertengahan Ramadhan, Ini Penjelasan MUI