Meninggal Karena Miras
8 Orang Meninggal Dunia, 5 Kritis Karena Minum Miras, Ini Kronologi Lengkapnya,Terjadi di Jatim
Pesta miras oplosan berujung maut tersebut digelar oleh Munar (42) dan anaknya Aria (20) asal Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar.
"Yang enam korban sudah dimakamkan di desa masing-masing.
Dua mayat yakni Munar dan Suwoko, baru saja habis dioutopsi di RSUD Mardi Waluya, Kota Blitar," kata AKBP Ahmad Fanani, Kapolres Blitar.
Untuk hari ini, baru dua korban yang sudah diotopsi.
Yakni, jasad Munar dan Suwoko. Berikutnya, Kamis (6/5) hari ini, pihaknya akan membongkar makam milik enam korban.
Sebab, mayat keenamnya belum diotopsi namun sudah keburu dimakamkan kemarin.
"Untuk menentukan atau memastikan penyebab kematiannya. Mereka harus dilakukan otopsi.
Seperti dua mayat korban itu, hasil otopsinya memang overdosis (miras)," paparnya.
Kematian delapan warga dan lima korban yang masih dalam kondisi kritis itu, menyisakan banyak cerita.
Katanya, mereka pesta miras dimulai Sabtu (2/5) sore atau pukul 16.30 WIB.
Entah siapa yang memulai atau yang punya miras oplosan itu, mereka minum di rumah Munar. Itu diikuti enam orang, yang salah satu korbannya masih kritis.
"Tak lama minum di rumah korban, sekitar satu jam, mereka pindah tempat," ujar Bagas Wigasto, Kades Rejowinangun.
Ada yang mengatakan, mereka pindah tempat itu karena minumannya habis.
Namun, juga ada yang bercerita kalau tak enak dengan tetangganya sehingga pindah ke tepi Kali Lodoagung yang berjarak 1 km dari rumah Munar.
Atau tepatnya di belakang sekolah SDN II Plosorejo.
Rupanya, mereka tak cukup minum sekali itu saja, Sabtu (2/5).