Pilkada Sulut
Felly Sebut Koalisi NasDem-Golkar Bisa Terjadi di Sulut, Runtuwene: Kami Intens Berkomunikasi
Berbagai usaha ekstra, penuh strategi dilakukan para pimpinan partai politik. Tentu dengan target harus menang dalam Pilkada.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Penjajakan dan komunikasi politik jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) makin mengalir deras.
Berbagai usaha ekstra, penuh strategi dilakukan para pimpinan partai politik.
Tentu dengan target harus menang dalam Pilkada.
Selain itu, segala kemungkinan koalisi dalam politik terus mengalami perubahan intensitasnya, bergantung kelihaian para politisi membangun komitmen.
Segala jalur digarap, dengan standar etis tentunya.
Guna menjawab ragam pertanyaan public terkait konstalasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut, apakah Partai NasDem akan berlabuh dalam koalisi bersama Partai Golongan Karya (Golkar) atau tidak?
Felly Estelita Runtuwene, selaku Ketua Komando Pemenangan Wilayah (Kompewil) Sulawesi ikut angkat bicara.
Runtuwene saat dihubungi Tribun Manado, Rabu (6/5/2020) menyampaikan arah koalisi dari Partai NasDem.
Menurut politisi yang kini berada di gedung Senayan itu, opsi untuk meraih kemenangan politik bergantung pada komunikasi dan bacaan politik yang komprehensif.
Itu sebabnya, segala probabilitas politik selalu diperhitungkannya.
Karena bila bicara Pilkada, maka harus melakukan mapping dari tingkat Pilgub sampai Pilbup dan Pilwako.
”Saya selaku Ketua Pemenangan NasDem sedang merancang strategi untuk menang di Pilkada Serentak, terutama di Sulawesi Utara," ujarnya.
"Tidak mudah memang, saya akui itu. Tapi, kalau kita mengkalkulasinya secara matang dan komprehensif, maka kemenangan akan kita raih dengan mudah," tambahnya.
Ia menambahkan pihaknya membaca peluang menang, sembari mengedepankan politik etik dan edukasi politik tentunya.
"Kami memikirkan bagaimana skema Pilgub, lalu kemudian, Pilbub dan selanjutnya Pilwako,” kata Felly yang juga Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini.