Update Virus Corona Sulut
Bersyukur, 4 Hari Ini Sulawesi Utara Tidak Ada Penambahan Pasien Virus Corona
Update terkini kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah pusat, Senin 4 Mei 2020.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Update terkini kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah pusat, Senin 4 Mei 2020.
Sampai hari ini, Sulawesi Utara tidak terjadi penambahan pasien yang terkonfirmasi virus corona.
Data informasi menunjukan jika sulawesi utara masih dengan 45 orang yang terkonfirmasi.
Rinciannya yaitu, 45 pasien terkonfirmasi, sembuh 17 orang, dan meninggal 4 orang.
Tribunmanado masih menunggu penjelasan tambahan dari satgas covid-19 Sulut.
Secara Nasional Bertambah 395 Orang
Pemerintah menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona di masyarakat. Ini menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Berdasarkan data yang dihimpun hingga Senin (4/5/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 395 kasus Covid-19 selama 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia totalnya mencapai 11.587 orang.
Informasi ini disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Senin sore.
"Kasus positif terkonfirmasi bertambah 395 orang, sehingga totalnya menjadi 11.587 orang," kata Yurianto.
Dia juga memaparkan, dalam periode yang sama terdapat penambahan 78 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Mereka sudah dinyatakan negatif virus corona berdasarkan dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Dengan demikian, total ada 1.954 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh.
Namun, masih ada kabar duka dengan diumumkannya penambahan pasien meninggal.
Ada penambahan 19 pasien Covid-19 yang meninggal pada periode 3-4 Mei 2020.
Jumlah itu menyebabkan total ada 864 pasien Covid-19 yang tutup usia di Indonesia.
Bocor, Dokumen Rahasia Soal Virus Corona dari Laboratorium Wuhan, Sekretaris AS Beri Penjelasan
Fakta jika wabah virus corona berasal dari Wuhan kembali muncul ke publik.
Kali ini sebuah dokumen rahasia milik intelijen yang melakukan penyelidikan Covid-19 bocor ke Sunday Telegraph.
Laporan setebal 15 halaman yang disebut dengan MI6, mengatakan beberapa fakta yang menejelaskan asal mula virus corona berasal dari laboratorium Wuhan.
Hal itu menguatkan tuduhan, bahwa China sengaja mengulur waktu supaya wabah itu bisa leluasa menyebar, sebelum pemerintah China memberikan peringatan.
Melansir Daily Star, Senin (4/5/20), dokumen itu disusun bersama oleh agen mata-mata dari 21 negara termasuk Intelijen Amerika Serikat.
Mengklaim virus itu bocor dari laboratorium Wuhan pada tahun 2019.
Pasca bocornya dokumen itu, sekretaris Amerika Serikat Mike Pompeo memberikan penjelasan, dia justru semakin mempertegas bukti tentang asal muasal virus itu.
Berbicara di ABC This Week, mantan kepala CIA mengatakan, "ada bukti besar bahwa ini adalah awal mula."
Dia menambahkan, "itu terjadi setelah pejabat Tiongkok menolak memberikan akses inspektur resmi ke Institut Virologi Wuhan yang dikenal misterius."
"Kami masih belum mendapatkan akses dunia ke WIV (Wuhan Institute of Virology) di sana," katanya.
"Ada beberapa laboratorium yang terus melakukan pekerjaan, kami pikir ini adalah patogen menular di China, dan kami tidak bisa memastikan apakah mereka bekerja pada tingkat keamanan pencegahan," jelasnya.