Program Belajar dari Rumah
SOAL & JAWABAN Materi Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara, 30 April 2020, Untuk SD Kelas 4 5 4
Tayangan program Belajar dari Rumah di TVRI khusus untuk kelas 4-6 SD akan membahas tentang Kerajaan Tarumanegara, pada Kamis (30/4/2020).
Kerajaan ini didirikan di tepi sungai Citarum, Kabupaten Lebak, Banten.
Nama Tarumanegara sendiri diambil dari nama tanaman yang tumbuh subur di tepi sungai Citarum bernama tarum.
Tanaman itu dulunya digunakan untuk pewarna benang tenun dan pengawet pakaian.
Bukan hanya itu saja, tanaman ini juga merupakan komoditi ekspor terbesar dan sumber pendapatan terbesar di Kerajaan Tarumanegara.
2. Pertanyaan: Jelaskan yang menjadi bukti tentang berdirinya Kerajaan Tarumanegara!
Selain peninggalan Candi Batujaya yang dinilai sebagai candi tertua di Nusantara, ada 7 prasasti yang menjadi bukti berdirinya Kerajaan Tarumanegara.
Lima prasasti ada di Bogor, satu prasasti ada di Jakarta, dan satu prasasti lagi ada di Lebak Banten.
1. Prasasti Ciateureun
Prasasti ini ditemukan di sungai Ciateureun, yakni salah satu muara sungai Cisadane Bogor. Prasasti ini juga dikenal dengan nama Prasasti Ciampea. Pada prasasti ini terdapat gambar laba – laba dan telapak kaki Raja Purnawarma. Selain itu, ditemukan juga huruf palawa dan sansekerta.
2. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau dikenal dengan nama Prasasti Pasir Koleangkak. Pasalnya, prasasti ini ditemukan di bukit Koleangkak, perkebunan jambu. Letaknya yakni 30 km sebelah barat dari kota Bogor. Prasasti ini berisi kebesaran Raja Purnawarman dan gambar telapak kakinya.
3. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini ditemukan di Bogor, tepatnya Kampung Cibungbulan, Kampung Muara Hilir. Prasasti ini cukup istimewa, sebab terdapat sepasang telapak kaki gajah. Tapak kaki ini digambarkan sebagai tapak kaki Raja Purnawarman. Dalam agama hindu, gajah digambarkan sebagai hewan sakral dan dekat dengan Dewa Wisnu. Konon diibaratkan sebagai Maharaj Purnawarman.
Sebuah bentuk tapak gajah yang terdapat pada sebuah batu besar terletak di Kampung Muarajaya, Desa Ciaruteun ilir kecamatan Cibungbulang. Batu tersebut dilaporkan oleh pimpinan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia) pada 1863. (TribunnewsBogor/Lingga Arvian Nugroho)
4. Prasasti Muara Cianten