Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PSBB

Pemudik Ini Sampai Memohon Minta Tolong kepada Polisi, Ingin Mudik Karena Sudah Tak Ada Pekerjaan

Kisah pemudik nekat mewarnai pelaksanaan aturan larangan mudik selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Memohon minta tolong kepada polisi.

(Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)
Pengendara sepeda motor asal Cikokol, Kota Tangerang, Provinsi Banten yang hendak pulang kampung lantaran sudah tak ada pekerjaan dan penghasilan, Agung (28) dan Samtirawan (29). 

Masa pandemi Corona atau Covid-19 menjadi yang tersulit bagi warga, banyak yang diberhentikan kerja maupun pekerja harian lepas yang sudah tak bisa memiliki penghasilan karena banyak aktifitas yang dibatasi.

Oleh karena itu, larangan mudik yang resmi berlaku 24 April 2020 lalu membuat sejumlah warga masih berupaya mudik lantaran tidak lagi memiliki pekerjaan dan uang di perantauan.

Seperti Agung (28) dan Samtirawan (29) yang tak lagi mampu bertahan hidup di kota rantauannya di Tanggerang karena tak ada pekerjaan dan uang.

Kedunya hendak mudik ke Pemalang, Jawa Tengah namun, kandas ditengah jalan usai dipaksa putar balik di Pos Penyekatan perbatasan DKI Jakarta dan Kota Bekasi. (*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Lebih Baik Mati di Kampung daripada di Sini Nggak Ada Saudara, Demikiah Kisah Para Pemudik Nekat,

https://wartakota.tribunnews.com/2020/04/29/lebih-baik-mati-di-kampung-daripada-di-sini-nggak-ada-saudara-demikiah-kisah-para-pemudik-nekat?page=all

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved