Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia Hari Ini Rabu 29 April 2020 Catatkan Angka Tertinggi

Tambahan pasien sembuh dari virus corona covid-19 di Indonesia mencatatkan angka tertinggi pada hari ini, Rabu (29/4/2020).

(Dok. BNPB)
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto, Senin (23/3/2020). 

Sementara itu donor plasma darah pasien sembuh covid-19 kepada penderita disebut memungkinkan untuk diaplikasikan di Indonesia.

Hal itu disampaikan Prof David Muljono selaku Deputy Director Eijkman Institute of Molecular Biology.

“Plasma diambil dari darah pasien yang sembuh, tetapi ada kriterianya,” tutur David saat webinar yang digelar oleh The Conversation Indonesia bertajuk 'Mengukur Efektivitas Intervensi Pemerintah dalam Penanganan Covid-19', Selasa (21/4/2020).

Ada kriteria yang harus dimiliki eks-pasien covid-19.

Antara lain berusia 18-55 tahun dengan berat badan lebih dari 50 kilogram.

Kemudian tidak memiliki penyakit penyerta, serta mampu mendonorkan darahnya.

“RNA pasien harus pernah positif, dengan indikasi pasien tersebut harus yang memiliki progress (penyembuhan) yang cepat dan penyakitnya tidak lebih dari tiga minggu,” paparnya.

Terapi convalescent plasma ini bukanlah kali pertama dilakukan untuk beberapa jenis penyakit.

Menurut David, sudah ada beberapa penyakit yang sebelumnya terbukti bisa disembuhkan melalui terapi ini.

Antara lain penyakit SARS, MERS, hantavirus, dan flu burung.

Diketahui, convalescent plasma pertama kali dilakukan di China.

Tata Cara yang Benar Swafoto Kartu Pra Kerja Agar Lolos, Muka Harus Lurus Menghadap Kamera

“Awalnya ada 5 orang diberi terapi itu di China, kemudian ditambah 10 orang lagi. Kemudian ada 2 orang lagi di China. Itu artinya di dunia sampai saat ini baru ada 17 orang yang diberikan terapi tersebut,” tambah David.

David menjelaskan para pasien di China yang diberikan convalescent plasma mengalami penyembuhan yang lebih cepat.

Kemudian tingkat keparahan pada saluran pernapasan menjadi berkurang.

Meski demikian, David mengatakan terlalu dini untuk berkesimpulan seperti itu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved