Update Virus Corona Indonesia
Menhub Budi Karya Ikut Rapat Kabinet Via Konferensi Video Pasca Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona
Pada hari Senin, 27 April 2020 kemarin, ia sudah mengikuti rapat kabinet melalui konferensi video.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan terjangkit virus corona atau Covid-19 pada pertengahan Maret 2020.
Hal tersebut disampaikan dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Awalnya Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Budi Sulistya, menjelaskan adanya pejabat pemerintah yang positif virus corona dengan nomor identitas pasien 76.
Lalu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang mendampinginya mengonfirmasi bahwa pejabat yang dimaksud adalah Budi Karya.
"Atas izin keluarga yang disampaikan oleh kepala RS tadi adalah Pak Menhub," kata Pratikno.
"Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi, telah kembali di kediaman setelah dirawat di RSPAD," ujar Adita.
Deretan Aktivitas Sebelum Dinyatakan Positif Corona
Sebelum terdeteksi positif virus corona atau Covid-19, Menhub Budi Karya Sumadi menghadiri sejumlah agenda kegiatan.
Masih mengutip sumber yang sama, Menhub Budi Karya Sumadi terbilang cukup rajin menghadiri sejumlah kegiatan dan kunjungan kerja.
Bahkan, sejak jadi Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memang hampir tak pernah libur untuk melakukan beberapa agenda ke sejumlah daerah, terutama untuk mengecek kesiapan infrastruktur konektivitas.
Berikut aktivitas Budi Karya Sumadi dalam dua pekan terakhir seperti yang dicacat Kompas.com dari akun Twitter pribadi dan laman resmi Kementerian Perhubungan yang rutin memberitakan aktivitasnya, Minggu (15/3/2020).
• Tarawih di Masjid Dilapor ke Gubernur Anies Baswedan, Puluhan Remaja Rusak Rumah Warga
29 Februari
Pada tanggal tersebut, Menhub Budi Karya Sumadi melakukan konferensi pers di Bandara Soetta dengan 3 BUMN operator bandara terkait pemberian insentif penerbangan dari dan ke 10 destinasi pariwisata.
Dengan insentif yang berasal dari Pemerintah, AP I dan II, Airnav Indonesia dan Pertamina, diskon tarif pesawat yang diberikan maskapai bisa mencapai 40-50 persen.
Budi Karya menyebut pemerintah mengalokasikan dana APBN sekitar Rp 500 miliar untuk memberikan diskon tarif sebesar 30 persen.
Diskon tarif diberikan kepada 25 persen dari total jumlah penumpang dalam satu penerbangan dari dan ke 10 Destinasi tersebut.