Virus Corona Dunia
Pernah Sebut Covid-19 Buatan Manusia dari Laboratorium di Wuhan, Profesor Jepang Bantah Itu Hoaks
ahli imunologi dari Universitas Kyoto Jepang membantah kabar yang beredar bahwa dirinya pernah mengungkapkan Covid-19 Artifisial buatan manusia
"Kami membutuhkan perawatan untuk mengurangi korban, jadi kami harus mengambil keuntungan dari penelitian dari Tiongkok dan secara aktif menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan untuk digunakan dengan virus. Pemerintah Jepang harus mengambil langkah-langkah khusus agar dapat memiliki asuransi yang mencakup perawatan tersebut," jelasnya.
Honjo terkenal dengan penemuan aktivasi-diinduksi sitidin deaminase (AID) yang sangat penting untuk rekombinasi saklar kelas dan hipermutasi somatik.
Dia telah menetapkan kerangka kerja konseptual dasar rekombinasi saklar kelas mulai dari penemuan penghapusan DNA (1978).
Prof Honjo mengidentifikasi serangkaian molekul kunci yang terlibat dalam regulasi imun, termasuk IL-4, IL-5, SDF-1, dan αchain rantai IL-2R.
Juga dihargai adalah kontribusi seminal untuk pengembangan biologi dengan mengidentifikasi RBP-J sebagai target pensinyalan Notch.
Selain itu, ia menemukan PD-1 (program sel mati 1), sebuah koreseptor negatif pada fase efektor respon imun dan menunjukkan bahwa penghambatan PD-1 berkontribusi pada perawatan kanker.
Imunoterapi kanker anti-PD-1 telah disetujui di AS, UE, dan Jepang. Perawatan ini merevolusi terapi kanker dan dianggap setara dengan penisilin pada penyakit menular.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul " Profesor Jepang Bantah Pernah Sebut Covid-19 Artifisial Buatan Manusia dari Laboratorium Wuhan "