Virus Corona Indonesia
Kisah Dari Petugas Pemakaman Pasien Covid-19 dan PDP yang Salatkan Jenazah
Kisah Petugas Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) menceritakan kisahnya selama bertugas mengurusi jenazah pasien Covid-19 atau PDP di RSPI Sulianti
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Petugas Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) menceritakan kisahnya selama bertugas mengurusi jenazah pasien Covid-19 atau PDP di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Seorang pria bernama Sahrul Ridha (40) mengungkapkan perasaannya menjadi orang terakhir yang dapat melihat dan mengurus pasien meninggal, baik dalam status positif Covid-19 maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Dilansir dari BBC, sejak kasus Covid-19 diumumkan pada pertengahan maret lalu Sahrul setidaknya sudah mengrus 30 jenazah.
• BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Selasa 28 April, Sulut Hujan Disertai Petir
Bahkan di bulan Maret, ia sempat mengurus empat jenazah dalam satu hari.
Menurut data pemerintah Provinsi Jakarta, hingga 20 April 2020, lebih dari 1.200 orang sudah dimakamkan dengan protap Covid-19.
Dari jumlah itu, 331 orang meninggal dalam status positif Covid-19, sisanya belum diketahui apakah positif atau negatif (PDP).
Sahrul juga bercerita dimulai saat seorang pasien dinyatakan meninggal.
Sahrul harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Sahrul harus menyelesaikan pemulasaran jenazah dalam waktu empat jam, sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Cerita petugas pemulasaran pasien Covid-19 dan PDP
Proses pemulasaran jenazah dilakukan Sahrul dengan dua orang petugas lainnya.
Hal pertama yang dilakukan adalah memindahkan jenazah ke ruang pemulasaran untuk dimandikan atau jika tidak memunginkan, hanya dicipratkan air atau tayamum.
"Prosesnya memang makan waktu. Kami harus betul-betul teliti, betul-betul sebersih mungkin. Jangan sampai ketinggalan ini-itu, desinfektan kurang atau apa," ujar Sahrul.
"Kami mengenakan masker N95, masker bedah, dalam waktu dua sampai tiga jam. Kami kekurangan cairan, oksigen, keringat semua bercucuran karena pakai apron panas sekali. Kami harus tahan itu sampai selesai. Kami harus kuat," ujarnya.
Sahrul malenjutkan, salah satu tantangan terberatnya adalah saat mengangkat jenazah.
Petugas harus mengangkat jenazah saat membersihkan, memindahkan ke kantong jenazah juga saat memasukkannya ke dalam peti.