Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

China Perkirakan Vaksin Covid-19 Khusus untuk Tenaga Medis Tersedia pada September Mendatang

Untuk vaksin Covid-19 yang dipekirakan September sudah ada, nantinya dikhususkan untuk para tenaga medis dahulu.

Editor: Alexander Pattyranie
Xinhua/Wan Xiang
Peneliti Hongkong Temukan Vaksin Virus Corona, Segera Lakukan Uji Coba, Ini Penjelasan Profesor 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BEIJING - Pandemi virus corona/Covid-19 masih melanda dunia.

Hingga kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum ada obat untuk virus mematikan ini.

Namun, para ilmuwan tak putus asa.

Mereka terus berlomba-lomba menciptakan vaksin Covid-19.

Satu di antaranya China, yang dipekirakan bakal mempunyai vaksin mulai September 2020.

Tak hanya China, Amerika Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) juga sibuk membuat vaksin Covid-19.

Untuk vaksin Covid-19 yang dipekirakan September sudah ada, nantinya dikhususkan untuk para

tenaga medis dahulu.

Sedangkan vaksin Covid-19 untuk masyarakat umum dipekirakan selesai pada awal tahun 2021,

bergantung perkembangan yang dilakukan para peneliti.

Melansir scmp, Sabtu (25/4/2020), Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Gao Fu

menuturkan, pengembangan vaksin pada saat ini berada pada tahap dua atau tiga uji klinis.

Serta dapat tersedia pada saat potensi gelombang kedua wabah terjadi.

Sementara, tiga vaksin di China telah menyelesaikan fase uji coba pertama.

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (KOLASE laman lawancovid-19.surabaya.go.id)

"Kami berada di garis depan untuk pengembangan vaksin, dan kami mungkin memiliki vaksin yang siap

untuk penggunaan darurat pada bulan September," kata Gao.

Vaksin yang masih dikembangkan tersebut dapat digunakan untuk beberapa kelompok khusus,

seperti petugas kesehatan.

Hal ini merupakan pertama kalinya seorang pejabat China membuat perkiraan skala waktu

untuk pengembangan vaksin virus corona.

Vaksin tersebut diyakini sebagai kunci mengendalikan pandemi global yang terjadi.

Hal itu juga lebih cepat dibandingkan perhitungan dari lembaga lainnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat meyakini bahwa vaksin di AS tersedia setidaknya setahun lagi.

Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membutuhkan waktu 12-18 bulan.

Menurut ahli virus dari Institute of Microbiology, Chinese Academy of Sciences Shi Yi, tak seperti influenza yang

mutasinya diantisipasi oleh pembuat vaksin yang bersiap untuk wabah musiman.

Misalnya, virus SARS-CoV-2 diyakini tidak bermutasi sesering virus influenza dan tidak mungkin menjadi

norma baru seperti flu musiman.

"Saat ini tidak ada bukti bahwa virus corona baru memiliki variabilitas yang sama dengan virus influenza," ujar dia.

Shi juga menolak kemungkinan Covid-19 menjadi penyakit kronis, mengingat bahwa virus berkembang biak

terutama di saluran pernapasan pasien dan tak ada virus pembawa secara terus-menerus.

Ia menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada dua penyakit yang disebabkan dua virus corona jenis lain

yaitu sindrom pernapasan akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS).

Data yang disampaikan WHO, telah ada enam kandidat memasuki uji klinis dan 77 lainnya sedang dalam studi pra-klinis.

Terbaru, vaksin yang sedang diujicoba adalah vaksin vektor virus yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Oxford.

Pada Kamis (23/4/2020), vaksin disuntikkan ke dua sukarelawan pertamanya dan didasarkan pada teknologi

yang digunakan untuk mengembangkan vaksin untuk penyakit MERS.

Pemimpin tim, Dr Sarah Gilbert menyatakan harapan bahwa satu juta dosis akan siap digunakan

pada bulan September.

Perusahaan bioteknologi AS Moderna memulai uji klinis vaksin virus corona pertama di dunia pada Maret

dengan vaksin m-RNA.

Sementara perusahaan AS lainnya, Inovia Pharmaceuticals, memulai uji coba manusia pertama terhadap vaksin DNA bulan lalu.

Sementara, tiga vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan dan peneliti China telah melewati tahap pertama uji coba.

Fase kedua dimulai awal bulan ini yang melibatkan ratusan hingga lebih dari 1.000 sukarelawan untuk

menguji efektivitas dan para peneliti menilai dosis vaksinasi.

Ketiga vaksin tersebut, termasuk vaksin vektor-Adenovirus oleh Cansino Biological I yang berbasis di Tianjin

dan Institut Bioteknologi Beijing.

Serta dua vaksin tidak aktif yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan dan Penelitian dan Pengembangan Sinovac di Beijing.

China telah mengalami pelonggaran epidemi Covid-19, setelah hampir lima bulan mengalami wabah, yang pertama kali dilaporkan terjadi di Kota Wuhan.

Pada Kamis, 23 April 2020, China melaporkan empat kasus transmisi lokal dan dua kasus impor, sementara jumlah pasien yang masih dalam perawatan telah turun menjadi di bawah 1.700 orang.

Namun, vaksin yang sedang dikembangkan akan membutuhkan populasi pasien yang efektif untuk uji coba fase ketiga.

Ini memungkinkan efektivitasnya diuji di lingkungan di mana virus masih menyebar.

(surya.co.id/Iksan Fauzi)

BERITA TERPOPULER :

 Jadwal Pencairan THR PNS TNI/POLRI, Simak Rincian Besaran THR dan Nasib Gaji ke-13

 Prabowo Beri Dukungan dan Pujian ke Jokowi, Rocky Gerung: Aura Kepemimpinan RI Pindah ke Prabowo

 Pasangan Ini tak Tahu Bumi Sedang Dilanda Covid-19, Keluarga tak Beritahu

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perkiraan China Punya Vaksin COVID-19 September Untuk Tenaga Medis & Masyarakat Umum Awal Tahun 2021

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved