Kim Jong Un
China Lakukan Ini Setelah Kim Jong Un Dua Minggu Menghilang dari Publik, Kini Muncul Berbagai Rumor
Media negara Korut terakhir melaporkan keberadaan Kim saat dia memimpin pertemuan Politbiro pada 11 April.
TRIBUNMANADO.CO.ID, - Hingga kini kabar dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, terus jadi misteri.
Hal tersebut terjadi setelah muncul rumors bahwa ia telah meninggal dunia seusai menjalani operasi jantung pada 12 April lalu.
Namun sebuah kereta api khusus yang diduga milik dari sang pemimpin tertinggi negara komunis itu, belum lama ini terpantau berada di sebuah resor di wilayah timur Korea Utara.
Diketahui keberadaan kereta api itu terpantau citra satelit yang diamati kembali oleh sebuah proyek pemantauan Korea Utara berpangkalan di Washington, Amerika Serikat (AS).
Citra satelit itu hadir di tengah munculnya berbagai laporan simpang siur tentang kesehatan dan keberadaan Kim Jong Un.
Kereta api khusus itu diparkir di stasiun Wonsan pada 21-23 April.
Stasiun itu dibangun khusus untuk keluarga Kim, menurut proyek pemantauan yang bernama 38 North tersebut.
Meski kelompok kaum pemikir itu mengatakan mungkin saja kereta itu milik Kim Jong Un, belum ada pihak yang mengkonfirmasi kepastian apakah Kim Jong Un berada di Wonsan.
"Kehadiran kereta itu tak membuktikan keberadaan pemimpin Korut itu atau mengindikasikan apapun tentang kesehatannya tapi fakta itu memperkuat laporan-laporan Kim sedang berada di kawasan elite di pantai timur negeri itu," bunyi laporan kelompok think tank tersebut.
Spekulasi tentang kesehatan Kim pertama muncul akibat ketakhadirannya pada ulang tahun kelahiran pendiri Korea Utara (Korut) sekaligus kakek Kim, Kim Il Sung, pada 15 April.
Hampir dua minggu dia tak muncul di depan publik. Media negara Korut terakhir melaporkan keberadaan Kim saat dia memimpin pertemuan Politbiro pada 11 April.
China telah mengirim satu tim ke Korut termasuk para ahli medis untuk memberikan pertimbangan mengenai (kesehatan) Kim Jong Un, menurut tiga orang yang mengetahui situasi itu.
Sebagai pemimpin turun-temurun generasi ketiga yang berkuasa setelah kematian ayahnya pada 2011, Kim tak punya pengganti di negeri yang memiliki nuklir dan dapat mendatangkan bahaya internasional serius.
Pada Kamis (23/4/2020), Presiden AS Donald Trump meremehkan laporan-laporan bahwa Kim sakit.
"Saya pikir laporan itu tak tepat," kata Trump kepada wartawan mengenai adanya laporan kondisi Kim Jon Un sedang kritis.
Trump bertemu Kim tiga kali dalam upaya membujuknya untuk menghentikan program senjata nuklir yang mengancam AS juga negara-negara tetangganya di Asia.