Update Virus Corona Sulut
UPDATE, Kasus Virus Corona di Sulawesi Utara Naik Jadi 40 Orang, Pasien Sembuh Bertambah
Data terkini kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah pusat Minggu 26 April 2020.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Data terkini kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah pusat Minggu 26 April 2020.
Untuk daerah Sulawesi Utara terjadi penambahan pasien yang terkonfirmasi virus corona.
Setelah data sebelumnya hanya 36 positif corona yang terkonfirmasi kini sudah bertambah kembali menjadi 40 pasien.
Kabar baiknya pasien sembuh yang sebelumnya 7 orang, kini bertambah menjadi 11 orang.
Pasien meninggal hingga saat ini masih 3 orang.
Tribunmanado masih menunggu penjelasan tambahan dari satgas covid-19 Sulut.
Secara Nasional Bertambah 275 Orang Positif Corona
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona di masyarakat yang menyebabkan kasus Covid-19 kembali bertambah.
Berdasarkan data pemerintah hingga Minggu (26/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 275 kasus baru Covid-19 di Tanah Air.
Penambahan ini menyebabkan total ada 8.882 kasus Covid-19 di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Yuri dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Kamis sore.
"72.000 spesimen kami periksa, dari 56.000 orang. Dari pemeriksaan itu terdapat 8.882 kasus positif Covid-19," ujar Yurianto, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu sore.
Dalam periode yang sama, data memperlihatkan bahwa ada penambahan 65 pasien Covid-19 yang dinyataan negatif virus corona setelah menjalani dua kali pemeriksaan.
Sehingga, total ada 1.107 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.
Selain itu, pemerintah menyatakan kabar duka dengan masih adanya pasien Covid-19 yang tutup usia.
Ada penambahan 23 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari.
Dengan demikian, totalnya ada 743 pasien Covid-19 yang meninggal dunia sejak kasus ini diumumkan untuk kali pertama pada 2 Maret 2020.
22 Rumah Sakit Lakukan Uji klinis Obat Virus Corona di Indonesia
Solidarity Trial yang diadakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ikut diikuti Indonesia.
Seperti diketahui Solidarity Trial merupakan program WHO yang melibatkan lebih dari 100 negara untuk melakukan uji klinis terhadap 4 obat, yang diharap mampu digunakan sebagai obat Covid-19.
Obat-obatan tersebut yakni remdesivir, lopinavir/ritonavir, gabungan lopinavir/ritonavir ditambah interferon beta 1a, dan chloroquine/hydroxychloroquine.
Adapun semua obat akan disediakan oleh WHO dengan Kementerian Kesehatan sebagai koordinator penelitian.
Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Prof Dr Abdul Kadir mengatakan, Indonesia menjadi negara keenam yang telah memulai pelaksanaan studi ini.
Diharapkan melalui pengujian ini bisa mempercepat penemuan obat untuk Covid-19.
"Solidarity Trial ini dilaksanakan dalam skala besar untuk menghasilkan bukti data yang kuat, dan kami membutuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling aman dan efektif,” kata dia seperti dalam rilis di laman resmi Kemenkes, Kamis (23/4).
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Dr Irmansyah mengatakan ada 22 rumah sakit yang siap ikut program ini.
“Kalau kami perhatikan 22 rumah sakit tadi adalah kombinasi dari rumah sakit-rumah sakit vertikal maupun rumah sakit daerah dan juga RS swasta, RS universitas dan ada RS yang ada di bawah TNI AU. Jadi RS ini kita anggap sebagai batch pertama yang akan terlibat dalam penelitian Solidarity Trial,” ujar Irmansyah.
Adapun RS yang menyatakan diri siap bergabung dalam Solidarity Trial WHO adalah sebagai berikut:
- RSPI Prof. Sulianti Soeroso, Jakarta
- RSUP H. Adam Malik, Medan
- RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
- RSUP Dr. Soetomo, Surabaya
- RS Univ. Udayana, Bali
- RSUP Dr. Kariadi, Semarang
- RSUD Ambarawa, Semarang
- RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
- RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
- RSUD Dr. Moewardi, Solo
- RSUP Persahabatan, Jakarta
- RSUP Prof. Dr. Kandou, Manado
- RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
- RSJ Prof. Soerojo, Magelang
- RSUP Dr. M. Djamil, Padang
- RS Univ. Airlangga, Surabaya
- RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru
- RSUD Dr. Achmad Mochtar, Bukit Tinggi
- RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang
- RS YARSI, Jakarta
- RSPAU Dr. Esnawan Antariksa, Jakarta
- RSUP Sanglah, Bali
Saat ini obat untuk penelitian telah didistribusikan ke delapan rumah sakit.
Lima di antara rumah sakit tersebut telah siap melaksanakan pengujian dengan pengelompokan tiga kelompok terapi yakni kelompok yang diberikan Hydroxychloroquine, kelompok dengan lopinavir/ritonaviraluvia, dan kelompok pengobatan standar pelayanan rumah sakit.
Rumah sakit yang telah siap maka bisa melakukan perekrutan partisan dan randomisasi.
“Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa perekrutan pasien pertama sudah dilakukan di RS Wahidin Sudirohusodo,” katanya lagi.
Launching Solidarity Trial di Kementerian Kesehatan sendiri dilaksanakan melalui video konferensi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan.
Ikut serta dalam launching tersebut perwakilan WHO Indonesia, BPOM, Unit Utama di Kementerian Kesehatan, para peneliti dan beberapa Rumah Sakit yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian.
(*)