Update Virus Corona Sulawesi Utara
Update Hari Ini, Kasus Virus Corona di Sulawesi Utara Tidak Ada Penambahan
Data terkini kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan lewat kementrian kesehatan RI, Jumat 24 April 2020
TRIBUNMANADO.CO.ID - Data terkini kasus virus corona di Indonesia, kembali diinformasikan pemerintah, Sabtu 25 April 2020.
Untuk daerah Sulawesi Utara sampai pada hari ini tidak terjadi penambahan pasien yang terkonfirmasi virus corona.
Masih data dengan sebelumnya yakni 36 pasien yang terkonfirmasi virus corona
Rinciannya terkonfirmasi 36 orang, sembuh 7 orang, meninggal 3 orang.
Secara Nasional Bertambah 396 Orang Positif
Kasus positif Covid-19 di Indonesia per Sabtu (25/4/2020), bertambah sebanyak 396.
Dengan demikian, jumlah total kasus pasien terjangkit virus corona di Tanah Air kini, yakni mencapai 8.607.
"Kasus konfirmasi positif ada 8.607," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu sore.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 720 pasien meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak 40 dibandingkan 24 jam sebelumnya sehingga total menjadi 1.042.
Yuri menegaskan bahwa penularan virus corona masih terjadi di tengah masyarakat.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta sementara waktu untuk tidak bepergian ke luar rumah dulu hingga wabah virus berakhir.
Kerjakan segala sesuatu dari rumah. Mulai dari bekerja, belajar, beribadah dan berolahraga.
Apabila terpaksa ke luar rumah, dianjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan.
Misalnya, membatasi waktu di luar rumah, menjaga jarak fisik dengan orang lain, mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mandi setelah bepergian dari luar rumah.
"Tolong tetap tinggal di rumah. Karena kita tak pernah tahu siapa orang di luar rumah yang membawa virus," ujar Yuri.
"Banyak orang tanpa gejala yang membawa virus di tubuh, tapi tidak ada keluhan sama sekali atau keluhannya sangat ringan sehingga dia mempersepsikan tidak sedang sakit," lanjut dia.
22 Rumah Sakit Lakukan Uji klinis Obat Virus Corona di Indonesia, Sulawesi Utara Termasuk
Solidarity Trial yang diadakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ikut diikuti Indonesia.
Seperti diketahui Solidarity Trial merupakan program WHO yang melibatkan lebih dari 100 negara untuk melakukan uji klinis terhadap 4 obat, yang diharap mampu digunakan sebagai obat Covid-19.
Obat-obatan tersebut yakni remdesivir, lopinavir/ritonavir, gabungan lopinavir/ritonavir ditambah interferon beta 1a, dan chloroquine/hydroxychloroquine.
Adapun semua obat akan disediakan oleh WHO dengan Kementerian Kesehatan sebagai koordinator penelitian.
Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Prof Dr Abdul Kadir mengatakan, Indonesia menjadi negara keenam yang telah memulai pelaksanaan studi ini.
Diharapkan melalui pengujian ini bisa mempercepat penemuan obat untuk Covid-19.
"Solidarity Trial ini dilaksanakan dalam skala besar untuk menghasilkan bukti data yang kuat, dan kami membutuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling aman dan efektif,” kata dia seperti dalam rilis di laman resmi Kemenkes, Kamis (23/4).
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Dr Irmansyah mengatakan ada 22 rumah sakit yang siap ikut program ini.
“Kalau kami perhatikan 22 rumah sakit tadi adalah kombinasi dari rumah sakit-rumah sakit vertikal maupun rumah sakit daerah dan juga RS swasta, RS universitas dan ada RS yang ada di bawah TNI AU. Jadi RS ini kita anggap sebagai batch pertama yang akan terlibat dalam penelitian Solidarity Trial,” ujar Irmansyah.
Adapun RS yang menyatakan diri siap bergabung dalam Solidarity Trial WHO adalah sebagai berikut:
- RSPI Prof. Sulianti Soeroso, Jakarta
- RSUP H. Adam Malik, Medan
- RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung
- RSUP Dr. Soetomo, Surabaya
- RS Univ. Udayana, Bali
- RSUP Dr. Kariadi, Semarang
- RSUD Ambarawa, Semarang
- RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta
- RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
- RSUD Dr. Moewardi, Solo
- RSUP Persahabatan, Jakarta
- RSUP Prof. Dr. Kandou, Manado
- RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar
- RSJ Prof. Soerojo, Magelang
- RSUP Dr. M. Djamil, Padang
- RS Univ. Airlangga, Surabaya
- RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru
- RSUD Dr. Achmad Mochtar, Bukit Tinggi
- RSUD Dr. Saiful Anwar, Malang
- RS YARSI, Jakarta
- RSPAU Dr. Esnawan Antariksa, Jakarta
- RSUP Sanglah, Bali
Saat ini obat untuk penelitian telah didistribusikan ke delapan rumah sakit.
Lima di antara rumah sakit tersebut telah siap melaksanakan pengujian dengan pengelompokan tiga kelompok terapi yakni kelompok yang diberikan Hydroxychloroquine, kelompok dengan lopinavir/ritonaviraluvia, dan kelompok pengobatan standar pelayanan rumah sakit.
Rumah sakit yang telah siap maka bisa melakukan perekrutan partisan dan randomisasi.
“Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa perekrutan pasien pertama sudah dilakukan di RS Wahidin Sudirohusodo,” katanya lagi.
Launching Solidarity Trial di Kementerian Kesehatan sendiri dilaksanakan melalui video konferensi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan.
Ikut serta dalam launching tersebut perwakilan WHO Indonesia, BPOM, Unit Utama di Kementerian Kesehatan, para peneliti dan beberapa Rumah Sakit yang menjadi tempat pelaksanaan penelitian.
(*)