Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Peternak Ayam-Babi Berusaha Balik Modal

Pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19) memukul ekonomi. Pasar lesu, sektor produksi berhenti.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Hewan ternak babi milik Jesica Tambajong di Kelurahan Pondang, Kecamatan Amurang Timur 

Jelang Lebaran biasa para pedagang di pasar mendapatkan bonus, namun tahun ini tidak dilakukan. "Biasa kami berikan bonus untuk pedagang yang akan menjual di pasar. Tapi karena Covid-19 sehingga tidak ada bonus," ujarnya.

Temuan Jasad Bayi dalam Karung, Disemprot Pewangi untuk Hilangkan Bau Busuk, Polisi Buru Pelaku

Meski begitu, dia masih sedikit benapas lega, adanya kerja sama dengan perusahaan. "Tidak terlalu takut untuk rugi. Karena sekalipun ayam yang dijual dengan harga murah, tapi kan sudah ada kontrak dengan perusahaan," ujarnya.

Budidaya ikan air tawar di Kabupaten Minahasa Utara ikut terpukul. Jefry, pembudidaya ikan air tawar mengatakan, biasanya ia membawa ikan mas dan ikan air tawar di pasar. Namun karena adanya Covid-19, beberapa pasar tutup dan bahkan tidak jualan.

Ia mengatakan, sebelum adanya virus ini, ia memasok ikan ke pedagang di pasar. "Sebelum Corona, biasanya kami memasok ikan di pasar kepada pedagang, tapi sekarang mulai sepi karena ada virus ini," kata Jefri.

Ia mengatakan, untuk jualananya laku, ia menjual melalui Facebook. "Saya jualan sekarang lewat Facebook," katanya. Ikan mujair dibanderol Rp 25 ribu per kg dan ikan mas Rp 60 ribu per kg.

Hanny, warga Minut mengatakan, saat ini, pembeli ikan air tawar sepi. "Ada juga yang datang langsung ke sawah untuk beli ikan mujair dan ikan mas. Saat ini saya hanya melayani jualan lewat Facebook dan dari info mulut ke mulut," kata Hanny.

Ia berharap agar musibah Corona ini bisa berakhir. (drp/dru/fer/hem)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved