Virus Corona Indonesia
Kisah 3 Orang Pemudik Selama Karantina di Rumah Berhantu, 2 Malam Menangis Ketakutan
Ada kisah dari tiga orang pemudik di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, tidak tahan saat menjalani karantina di rumah 'hantu'
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada kisah dari tiga orang pemudik di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah, tidak tahan saat menjalani karantina di rumah 'hantu' di desa setempat.
Selama mereka menjalani karantina di rumah tersebut mereka seringkali diganggu dengan makhluk tak kasat mata.
Membuat mereka takut dan tak tahan menjalani masa isolasi di rumah itu.
• Tanpa Kematian, Sukses Penanganan Virus Corona Vietnam Longgarkan Social Distancing
"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Kepala Desa Sepat, Mulyono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).
Karena tidak tega dengan kondisi anaknya itu, bahkan orangtua mereka meminta agar anaknya kembali diberi kesempatan agar dapat melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
Ketiga pemudik tersebut akhirnya diizinkan pulang untuk menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing setelah ada komitmen untuk melakukan pengawasan dari orangtua mereka.
"Orangtuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," ujar dia.
• 16 Ucapan Selamat Berbuka Puasa, Cocok untuk Dikirim Lewat Whatsapp, Instragram, Facebook
Mulyono mengatakan, ketiga pemudik yang menjalani karantina mandiri di rumah hantu tersebut masing-masing diketahui baru pulang dari Jakarta, Lampung, dan Kalimantan.
Sebelumnya, mereka sudah diminta menjalani karantina mandiri di rumah.
Namun karena tidak tertib, mereka akhirnya dijemput paksa tim Satgas Covid-19 Desa Sepat untuk menjalani karantina di rumah hantu tersebut.
Rumah hantu, dijelaskan Mulyono, sengaja disiapkan pemerintah desa dan tim Satgas Covid-19 Desa Sepat bagi para pemudik yang tidak tertib menjalani karantina mandiri di rumah.
Rumah hantu yang disediakan untuk karantina bagi pemudik bandel tersebut memanfaatkan bangunan bekas gudang tas. Gudang tas ini sudah sekitar 10 tahun dibiarkan kosong.
"Niat kita membuat rumah hantu ini adalah untuk karantina bagi pemudik yang bandel menjalani karantina mandiri di rumah," ungkap dia.
Karena itu ia berharap, dengan upaya yang dilakukan tersebut dapat meningkatkan kepatuhan warganya saat melakukan karantina mandiri di rumah, khususnya bagi mereka yang baru tiba dari luar daerah.
• Bacaan Bilal Shalat Tarawih Ramadhan 1441 H, Tulisan Arab, Latin, Lengkap dengan Artinya
• 5 Artis Punya Cerita Melahirkan di Tengah Pandemi Covid-19
• Luna Maya Beri Ucapan Istimewa di Instragramnya buat Ulang Tahun Ryochin
• Koperasi PSSM Sumbang 1,2 Ton Nanas Buat Para Tenaga Medis dan Relawan Covid-19, Ide dari Petani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baru Beberapa Hari Jalani Karantina Mandiri di Rumah Hantu, 3 Pemudik Menangis Ketakutan"