Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

WHO Rilis Panduan Kegiatan yang Aman Hindari Covid-19 Selama Ramadan, Ini Penjelasannya

Badan Kesehatan Dunia merilis panduan melaksanakan kegiatan yang aman selama Ramadan untuk menghindari penyebaran wabah Covid-19.

Editor: Rhendi Umar
KONTAN
Ilustrasi WHO. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Umat muslim sedunia sudah menjalani ibadah puasa.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini pelaksanaan ibadah puasa dibayangi ancaman wabah corona (Covid-19).

Terkait hal itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis panduan melaksanakan kegiatan yang aman selama Ramadan untuk menghindari penyebaran wabah Covid-19.

WHO perlu menerbitkan panduan lantaran interaksi antar sesama manusia selama menjalani ibadah di bulan puasa tak terhindarkan.

Selama sebulan penuh, umat Islam akan khusyuk menjalani ibadah puasa.

Selain saum, praktik ibadah lainnya adalah salat tarawih berjamaah, juga iktikaf 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Nah, dua ibadah terakhir ini biasanya dilakukan secara berkelompok dan dalam jumlah yang besar sehingga rentan terjadi penyebaran Covid-19.

Belum lagi ada kegiatan buka puasa bersama yang berpotensi mengumpulkan banyak orang.

Oleh karena itu, WHO meminta otoritas di setiap negara mempertimbangkan secara serius upaya membatasi, bahkan membatalkan pertemuan sosial dan keagamaan di tengah wabah Covid-19.

Oleh karena itu, WHO merekomendasikan keputusan apa pun untuk membatasi, memodifikasi, menunda, serta membatalkan pertemuan massal.

Jika pun tetap melanjutkan pertemuan, WHO mengingatkan agar otoritas negara setempat menerapkan prosedur yang ketat dengan mengacu pada standar penilaian risiko Covid-19.

Otoritas kesehatan nasional harus menjadi sumber utama informasi terkait Covid-19 dalam konteks Ramadan. Pemerintah harus memastikan kepatuhan masyarakat terhadap langkah-langkah yang ditetapkan.

Tak lupa, WHO meminta pemerintah melibatkan para pemuka agama sejak awal dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka dapat secara aktif terlibat mengomunikasikan keputusan apa pun yang mempengaruhi peristiwa yang berhubungan dengan Ramadan.

Strategi komunikasi yang kuat sangat penting untuk menjelaskan kepada publik alasan pengambilan keputusan. Instruksi yang jelas harus diberikan dan penting bagi masyarakat untuk mengikuti kebijakan nasional.

Strategi komunikasi juga harus mencakup pesan proaktif tentang perilaku hidup sehat selama pandemi. Agar efektif, penyebaran informasi itu menggunakan berbagai platform media yang berbeda.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved