Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Uji Vaksin Virus Corona pada Manusia oleh Ilmuwan Inggris, Jika Berhasil 1 Juta Dosis pada September

Hancock memuji perkembangan vaksin yang menjanjikan. Terlebih biasanya membutuhkan waktu tahunan untuk mencapai tahap diujikan ke manusia

Editor: Finneke Wolajan
YouTube WGBH News
Ilustrasi penemuan vaksin corona 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Universitas Oxford baru saja menguji vaksin virus corona baru kepada manusia.

Hal ini sebagai upaya gar vaksin dapat tersedia di akhir tahun ini.

Pemerintah Inggris sangat mendukung apa yang dilakukan ilmuwan Universitas Oxford tersebut.

Menurut Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, uji klinis pada manusia mulai dilakukan Kamis (23/4/2020) kemarin.

Hancock memuji perkembangan vaksin yang menjanjikan.

Terlebih biasanya membutuhkan waktu tahunan untuk mencapai tahap diujikan ke manusia.

Dilansir Science Alert, Jumat (24/4/2020), pada fase pertama, setengah dari 1.112 sukarelawan akan diberi vaksin potensial yang dibuat untuk melawan Covid-19.

Sementara setengahnya lagi akan diberi vaksin kontrol untuk menguji keamanan dan kemanjurannya.

Para relawan berusia antara 18 sampai 55 tahun dan dalam kondisi sehat, tidak dinyatakan positif Covid-19, dan tidak hamil atau menyusui.

Sepuluh peserta akan menerima dua dosis vaksin percobaan, terpisah empat minggu.

Tim Profesor Sarah Gilbert berharap, tingkat keberhasilan vaksin yang diuji mencapai 80 persen.

Jika itu berhasil, pihaknya akan membuat satu juta dosis pada bulan September agar bisa diedarkan secara luas saat musim gugur tahun ini.

Namun dalam situs web mereka, tim mengatakan bahwa jadwal tersebut sangat ambisius dan sangat mungkin berubah.

Kepala petugas medis pemerintah Chris Whitty mengakui pada hari Rabu (22/4/2020), kemungkinan mendapat vaksin corona yang ambil di tahun ini sangat kecil.

"Jika orang berharap, vaksin akan membuat (virus corona baru) hilang semuanya dalam waktu singkat, itu adalah harapan yang sangat tidak realistis," kata Whitty memperingatkan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved