Internasional
Donal Trump Ancam Tembak Kapal Iran: 'Kesalahan adalah Kesalahan'
Trump berang atas peristiwa 11 kapal pasukan elite Garda Revolusi Iran mendekati dan membahayakan kapal AS di Teluk.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan Kapal Perang Angkatan Laut untuk menembak kapal-kapal Iran yang mengganggu atau mengancam armada AS di laut.
"Saya sudah memerintahkan Kapal Angkatan Laut AS untuk menembak kapal-kapal Iran," ujar Trump seperti dilansir AFP, Kamis (23/4/2020).
Trump berang atas peristiwa 11 kapal pasukan elite Garda Revolusi Iran mendekati dan membahayakan kapal AS di Teluk.
"Kami tidak akan berdiam diri. Jika mereka melakukan hal yang membahayakan kapal, pelaut dan kru kapal kami, saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dan kami akan menembak mereka, " ancam Trump pada briefing harian.
"Itu ancaman. Ketika mereka mendekat ke kapal kami, dan mereka memiliki senjata, dan senjata yang mereka miliki itu sangat substansial, maka kami akan menembak mereka," tegas Trump.
Sementara Angkatan Laut memiliki kewenangan untuk bertindak membela diri, kata Trump.
"Saya telah menginstruksikan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menembak jatuh dan menghancurkan setiap dan semua kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal kami di laut," Trump menulis dalam postingannya di Twitter, Rabu (22/4/2020).(Reuters/Channel News Asia).
Donald Trump Peringatkan China Atas Wabah Virus Corona, Ada Konsekuensinya
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta China bertanggung jawab atas wabah Virus Corona yang sudah membuat hampir seluruh negara di dunia menderita.
Trump memperingatkan China dapat menghadapi konsekuensi jika "secara sadar bertanggung jawab" atas pandemi Covid-19.
"Itu bisa saja dihentikan di China sebelum dimulai, tetapi tidak," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih pada Sabtu (18/4/2020).
"Dan sekarang seluruh dunia menderita karenanya," lanjutnya dikutip dari AFP Minggu (19/4/2020).
Trump lalu ditanya apakah China akan menderita konsekuensi akibat pandemi virus corona yang dimulai di Wuhan pada Desember,
dan telah menewaskan lebih dari 157.000 orang di seluruh dunia.
"Jika mereka secara sadar bertanggung jawab, tentu saja. Jika itu adalah kesalahan, kesalahan adalah kesalahan."