Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Bill Gates Dituding Jadi Dalang Pembuat Virus Corona, Berawal dari Soal Prediksi Tahun 2015

Bill Gates turut mendanai penelitian untuk mendiagnosis dan meneliti vaksin virus corona

Editor: Indry Panigoro
AP Photo
Pendiri Microsoft, Bill Gates. 

“Kita perlu mencari siapakah konstruktor vaksin terbaik yang dapat membuat obat terbaik dan kita perlu melakukan itu tanpa hanya berfokus pada satu negara."

"Kita perlu membuatnya untuk seluruh dunia."

"Termasuk negara yang tidak memiliki dana untuk membayar penelitian vaksin atau pabrik pembuat vaksin,” lanjutnya.

Menurut dia, tidak semua negara mampu membiayai penelitian tersebut atau pabrik pembuat vaksin.

Untuk diketahui, Bill Gates merupakan salah satu tokoh dunia yang gencar dalam mencari obat untuk virus corona Covid-19.

Namun, hal ini justru mengundang debat jika Bill Gates justru berada di balik penciptaan virus corona.

Sementara menurut FactCheck.org menuliskan:

Trump Stop Pendanaan untuk WHO, Bill Gates & PBB Angkat Bicara Dunia Membutuhkan WHO

“Sebenarnya ada seminar yang berlangsung pada bulan Oktober 2019 yang diselenggarakan oleh Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins - yang diikuti oleh Yayasan Gates - yang berfokus pada keadaan darurat kesiapsiagaan jika terjadi 'pandemi yang sangat parah."

Bill Gates dan buku-buku bacaan terbaiknya.
Bill Gates. (GeekWire)

"Tapi itu tidak berurusan dengan SARS-2019-nCoV (Covid-19), dan itu tidak membuat prediksi kehidupan nyata tentang korban tewas."

Mark Suzman, kepala eksekutif Bill & Melinda Gates Foundation mengatakan, tuduhan itu tak berdasar.

Karena kemunculan video pidato Bill Gates tentang ancaman virus corona di masa depan.

Dia kemudian menyebut jika isu ini sengaja diangkat kaum antivaksin.

“Sangat menyedihkan, bahwa saat ini ada orang yang menyebarkan informasi yang salah."

"Padahal kita semua seharusnya mencari cara untuk berkolaborasi dan menyelamatkan hidup orang banyak,” kata Suzman mengutip New York Times pada Senin (21/04/20).

Pendapat senada disampaikan Claire Wardle, direktur eksekutif First Draft –sebuah organisasi yang memerangi disinformasi online.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved