Update Virus Corona Indonesia
VIRAL Video Dua Petugas Dengan Baju APD di Duga Kelelahan Tak Kuat Angkat Peti Pasien Corona
Kabar Viral video dua petugas berpakaian lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri / APD diduga kelelahan
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar Viral video dua petugas berpakaian lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri / APD diduga kelelahan.
Ada sebuah video viral merekam detik-detik dua petugas yang membawa peti jenazah pasien corona tak kuat mengangkat sampai jatuh berkali-kali.
Didalam video tersebut, tampak dua petugas mengeluarkan peti berwarna cokelat dari mobil ambulans.
Namun, ketika bersiap memposisikan diri untuk mengangkat peti, dua petugas itu terlihat tidak kuat.
Bahkan, peti jenazah itu nyaris terjatuh dan kembali diletakkan di tanah.
• Akhir Bulan Juli Wabah Covid-19 Masuki Fase Ringan, Kata Kepala BIN Optimistis
Terdengar warga yang merekam tampak mengingatkan jika kedua petugas itu tidak kuat.
"Astaghfirullah, nggak kuat itu, Pak. Aduh, nggak mampu pak. nggak kuat. dua orang lagi itu," kata warga bersahutan.
Namun, kedua petugas tetap bersikukuh mengangkat peti jenazah.
Ketika jalan tampak landai turun, peti jenazah kembali diletakkan karena terlalu berat.
Berdasarkan nama yang tertera di ambulans bertuliskan RSUD Genteng.
Diduga video itu direkam di Dusun Krajan, Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Mendapati dugaan kelelahan yang dirasakan oleh para petugas penanganan jenazah Covid-19, banyak warganet yang bersimpati dan mendoakan kesehatan mereka.
"Semoga sehat selalu ya mas, mbak," tulis akun @firzaidid.
"Kerja di bawah tekanan, taruhannya nyawa, nggak kebayang gimana jadi mereka," tandas @kurniawan_deni.
"Ya Allah kasian, sehat selalu para nakes. Aamiin," tulis @lindakusuma.w.
• Pasien Covid-19 Dipulangkan Pihak Rumah Sakit Karena Hasil Tes Swab Tak Kunjung Keluar
Curhatan Sopir Ambulans
Banyaknya pasien corona yang meninggal dunia membuat petugas ambulans turut kena imbasnya.
Ialah Muhammad Nursyamsurya atau yang akrab disapa Pak Syam ini harus berjibaku dengan puluhan jenazah corona setiap harinya.
Air matanya pun menetes tatkala menceritakan bagaimana pilunya ia menyaksikan kondisi terakhir para jenazah yang tak bisa dimakamkan dengan iringan doa.
Tak kuasa menahan sedih, sopir mobil jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta ini menangis saat bercerita soal pasien meninggal Covid-19 yang kian bertambah.
Sebagai pihak yang berhadapan langsung dengan jenazah Covid-19, Pak Syam menjelaskan bahwa angka kematian akibat wabah virus corona terus meningkat.
Sebab diakui Pak Syam, tiap menit dirinya dan dinas DKI Jakarta selalu menerima telepon guna pengurusan jenazah Covid-19.
Sedih melihat kenyataan tersebut, Pak Syam pun mengurai curhatannya kepada Najwa Shihab.
Dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (15/4/2020), Pak Syam bercerita soal pekerjaannya sebagai sopir ambulans khusus jenazah akibat Covid-19.
Setiap hari, Pak Syam mengaku mengantar puluhan jenazah Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur dan Pondok Rangon.
Saat pertama kali mengantar jenazah Covid-19, Pak Syam mengaku biasa saja.
• Akhir Bulan Juli Wabah Covid-19 Masuki Fase Ringan, Kata Kepala BIN Optimistis
Namun semakin hari, perasaan sedih Pak Syam justru memuncak.
Karena tiap hari, jumlah jenazah Covid-19 yang diantar Pak Syam kian bertambah.
"Ada rasa khawatir, manusiawi, tapi bertambahnya hari ke hari, yang meninggal, itu yang membuat kami sedih. Awalnya biasa, semakin hari semakin bertambah tiap harinya," ungkap Pak Syam.
Kesal, Pak Syam pun mengurai kegeramannya kepada masyarakat DKI Jakarta.
Wabah virus corona nyatanya tak mampu menyadarkan warga DKI Jakarta tentang pentingnya berdiam diri di rumah.
Dengan nada gusar, Pak Syam pun mengaku ingin sekali menegur semua masyarakat DKI Jakarta.
Pak Syam ingin membagi ceritanya yang tiap hari harus membawa puluhan jenazah Covid-19 kepada masyarakat agar sadar.
"Saya pengin naik pakai tronton, teriak di jalanan, kepada masyarakat, tolong kalian diam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah. Kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kami makamkan tiap hari, pasti kalian sedih," pungkas Pak Syam.
• Sudah Ditandatangani Trump, Universitas Harvard Tolak Kembalikan Dana Bantuan Covid-19
Melanjutkan kegusarannya, Pak Syam pun mengurai kisah soal jenazah Covid-19.
"Jenazah itu enggak ada yang diantar, enggak ada yang didoain, langsung masuk ke liang lahat, saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah. Ini enggak jelas, sampai kapan mba," kata Pak Syam.
Tak lagi kuasa menahan kesedihan, air mata Pak Syam pun tumpah.
Yakni kala mengingat sebentar lagi akan datang bulan suci Ramadhan.
Di tengah wabah virus corona, beberapa aktivitas di bulan Ramadhan seperti sholat tarawih di masjid akan dibatasi.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penularan virus corona yang semakin besar.
"Sebentar lagi bulan puasa, pengin tarawih berjamaah. Pengin idul fitri, tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar aja, 14 hari, minta tolong !" ucap Pak Syam seraya menangis.
• Rp 15.450 per Dolar AS, Rupiah Menguat Rabu Sore, 22 April 2020
Tangisan Pak Syam tampak semakin keras.
Yakni kala mengingat keluarganya dan kehidupan pasca-virus corona merebak.
"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini sudah puluhan tiap hari. Minta tolong, kita juga punya keluarga, kita punya tetangga, kita punya kehidupan, masa kehidupan harus seperti ini terus ?" tanya Pak Syam.
Perasaan Pak Syam kian hari kian bertambah pilu.
"Jadi mba, sebentar lagi bulan puasa, saya pengin teriak di lampu merah. Di jalanan masih macet, dini hari masih macet. Masyarakat enggak ada yang ngerti, sedih mba tiap hari terima telepon, tiap menit telepon masuk," ungkap Pak Syam.
Mendengar curhatan Pak Syam, Najwa Shihab tampak menunduk.
Dengan wajah sedih, Najwa Shihab yang biasanya tegas pun mendadak nelangsa.
Sambil menarik napas, Najwa Shihab terlihat menahan agar air matanya tidak tumpah saat live.
Alih-alih menangis, Najwa Shihab justru menenangkan Pak Syam yang masih bersedih.
"Iya Pak Syam. Saya membayangkan mungkin keluarga Pak Syam di rumah juga sesungguhnya khawatir Pak Syam harus berjibaku melakukan pekerjaan tapi di sisi lain banyak masyarakat yang bahkan tidak peduli," pungkas Najwa Shihab dengan nada bergetar.
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul " Detik-detik 2 Petugas Berbaju APD Diduga Kelelahan, Tak Kuat Angkat Peti Pasien Corona sampai Jatuh "