Update Virus Corona Tomohon
Bertambah, PDP Asal Tomohon Dinyatakan Meninggal, Hasil Rapid Test Tunjukan Reaktif
Dia mengatakan, PDP yang meninggal tersebut yakni perempuan berusia 26 tahun berasal dari Kecamatan Tomohon Utara.
Penulis: Hesly Marentek | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUMANADO.CO.ID, TOMOHON - Kota Tomohon, Sulawesi Utara kembali ketambahan satu pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal.
Hal ini sampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon, Yelly Potuh.
"Ada ketambahan dua PDP, satu sudah meninggal, satu masih dirawat di Rumah Sakit," kata Yelly dalam penyampaian resmi melalui video yang dirilis, Selasa (21/4/2020) malam.
Dia mengatakan, PDP yang meninggal tersebut yakni perempuan berusia 26 tahun berasal dari Kecamatan Tomohon Utara.
"PDP meninggal yakni perempuan berasal dari Tomohon Utara dan berusia 26 tahun," ujarnya.
PDP tersebut pada Minggu (19/4/2020), pertama dirawat di salah satu RS Swasta di Kota Tomohon dengan gejala demam dan sesak nafas.
Selanjutnya dirujuk dari RS Swasta ke RSUD Anugerah pada hari Minggu sekira pukul 21.30 Wita, kemudian diberikan status PDP sesuai diagnosa dan kriteria SOP yang berlaku.
"PDP awalnya masuk dengan gejala demam dan sesak nafas, lalu diberikan status PDP dari pihak RSUD karena sesuai diagnosa dan kriteria SOP," terang Yelly, menambahkan setelah menjalani perawatan, PDP meninggal di RSUD Anugerah Tomohon, pada Selasa pukul 11.59 WITA.
"Meninggal Selasa kemarin dan langsung dimakamkan menggunakan protokol penanganan covid-19," sambungnya.
Adapun PDP tersebut sudah dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif.
"Sudah dilakukan pemeriksaan rapid test pada pasien dengan hasil reaktif. Juga sudah diambil sampel untuk swab test dan hasilnya masih ditunggu," tandas Yelly. (hem)
• Gubernur Olly Vicon dengan PGI, Ungkap Strategi Gandeng Lembaga Agama Salurkan Sembako
KABAR DUKA, Mantan Penjabat Wali Kota Tomohon Meninggal Dunia, Dimakamkan Sesuai Protap Covid-19
Mantan Pejabat Wali Kota Tomohon dikabarkan meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP), Selasa (21/4/2020) malam.
Korban meninggal saat di rawat di sebuah rumah sakit swasta di Manado.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tomohon Deesje Liuw saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.
"Memang beliau masuk statusnya di Manado tapi dimakamkan di Pekuburan keluarga di Kota Tomohon," katanya, Rabu (22/4/2020).
PDP tersebut dimakamkan dengan protokol penanganan covid-19, lantaran berstatus PDP.
"Iya tetap pakai protokol penanganan jenazah covid-19 karena berstatus PDP Kota Manado," jelasnya

Sekretaris Kota Tomohon Harold Lolowang turut membenarkan kabar meninggalnya penjabat wali kota Tomohon.
"Iya yang meninggal yakni mantan Pejabat Walikota Tomohon," singkatnya saat dihubungi, Rabu (22/4/2020) pagi.
Kapolsek Tomohon Utara AKP Ronny Rondonuwu mengatakan pihaknya saat memantau langsung pemakaman yang berlangsung, Rabu (22/4/2020) subuh.
"Jenazah tiba pukul 00.15 lalu dimakamkan di pekuburan keluarga di Kelurahan Kinilow dengan protokol penanganan jenazah covid-19," terangnya.
Diduga PDP, Pemakaman Warga Asal Tomohon Utara Gunakan Protap Covid-19
Sebelumnya, Jumat (17/4/2020), seorang perempuan lanjut usia asal Kecamatan Tomohon Utara dilaporkan meninggal dengan status PDP, Jumat (17/4/2020)
"Tadi ada info ada yang meninggal statusnya PDP dan sudah sementara persiapan untuk pemakaman," kata salah satu warga asal Tomohon Utara, Jumat (17/4/2020) malam
Pemerintah Kelurahan setempat mengakui korban dikarenakan penguburan sesuai protap covid-19.
"Sesuai instruksi penguburan dilakukan sesuai protap penanganan jenazah covid-19," kata Lurah inisial RM tersebut pada, Sabtu (18/4/2020)
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tomohon, Yelly Potuh saat memberikan bahwa pada Kamis (16/4/2020) dan Jumat (17/4/2020) ada 2 PDP yang meninggal dunia di Kecamatan Tomohon Tengah dan Tomohon Utara.
Perempuan 70 Tahun yang berasal dari Tomohon Tengah, dirawat karena mempunyai gejalah ISPA pada Kamis (16/4/2020)
"Kronologi PDP tersebut masuk RS swasta dengan gejala ISPA kamis pagi dan dihari yang sama dirujuk ke RSUD Anugerah. Ditetapkan PDP oleh RSUD Anugerah atas hasil diagnosa pneunomia dan meninggal malam harinya 20.32 Wita," jelas Yelly
Adapun untuk hasil rapid test pasien tersebut dinyatakan non reaktif, sehingga tinggal menunggu pemeriksaan swab.
"Sudah dilakukan pemeriksaan rapid test hasilnya non reaktif dan sudah diambil langkah pemeriksaan swab test," tambahnya.
PDP lainnya, meninggal pada Jumat (17/4/2020) yaitu perempuan berusia 73 tahun berasal tomohon Utara, yang mana saat masuk RS Swasta di Tomohon dengan hasil foto thorax pneunemonia.
"Ditetapkan PDP oleh RS Swasta tersebut sesuai kriteria dan SOP, namun pasien meninggal hari itu pukul 20.50 Wita. Kemudian langsung dimakamkan Sabtu dinihari menggunakan protokol pemakaman covid-19," terangnya.
Hasil testnya non reaktif. "Sama dengan yang sebelumnya hasilnya non reaktif, tapi sudah diambil sampel untuk dilakukan rapid test," pungkas Yelly.
Katanya sejak sejak Sabtu (11/4/2020), total sudah ada enam warga yang dinyatakan meninggal dengan status PDP.
"Memang sejak Sabtu terhitung ada enam yang meninggal dengan status PDP," ujarnya
Meski demikian, enam PDP meninggal tersebut, satu di antaranya sudah keluar hasil swab test dan dinyatakan negatif.
"Yang PDP asal Tomohon Tengah hasil swab testnya dinyatakan negatif, sedangkan yang lima sementara menunggu hasil swab test," terang Yelly.
"Tentu kami sangat harapkan hasil ke lima PDP negatif," tukasnya.
Sulawesi Utara Sudah 3 Hari Tidak Terjadi Penambahan Kasus Virus Corona
Berdasarkan data resmi pemerintah di website https://www.covid19.go.id, di daerah nyiur melambai pada Selasa 21 April 2020 tidak terjadi penambahan kasus virus corona.
Tidak terjadinya penambahan kasus ini bahkan sudah 3 hari lamanya, terhitung sejak Minggu 19 April 2020.
Data terkini yang dirangkum tribunmanado.co.id, kasus virus corona di Sulut masih dengan data sebelumnya yaitu terkonfirmasi 20 kasus.
Dengan data pasien sembuh masih 5 orang dan meninggal 2 orang.
Data Virus Corona Nasional
Untuk secara nasional Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyatakan bahwa masih ada penularan virus corona yang menyebabkan kasus Covid-19 masih bertambah.
Berdasarkan data pemerintah hingga Selasa (21/4/2020) pukul 12.00 WIB, terdapat 375 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Ratusan kasus baru tersebut menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia ada 7.135 pasien, sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Hal ini diungkapkan Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Selasa sore.
"Pada hari ini kami dapatkan 375 kasus konfirmasi (positif) yang baru, sehingga total ada 7.135 orang," ujar Achmad Yurianto.
Dalam periode yang sama, diketahui ada penambahan 95 pasien Covid-19 yang sembuh setelah sebelumnya dinyatakan negatif virus corona dari dua kali pemeriksaan.
Penambahan itu menyebabkan jumlah pasien sembuh totalnya ada 842 orang.
Adapun, pemerintah juga menyatakan kabar duka dengan masih adanya pasien yang tutup usia.
Data yang sama juga menyebutkan bahwa tercatat ada penambahan 26 pasien Covid-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir.
"Sehingga jumlahnya (total) menjadi 616 orang," kata Yurianto.
Berikut Data Kasus per Provinsi
DKI Jakarta
Terkonfirmasi: 3,097
Sembuh: 230
Meninggal: 287
Jawa Barat
Terkonfirmasi: 747
Sembuh: 56
Meninggal: 62
Jawa Timur
Terkonfirmasi: 603
Sembuh: 100
Meninggal: 56
Jawa Tengah
Terkonfirmasi: 449
Sembuh: 51
Meninggal: 44
Sulawesi Selatan
Terkonfirmasi: 374
Sembuh: 73
Meninggal: 30
Banten
Terkonfirmasi: 341
Sembuh: 17
Meninggal: 35
Bali
Terkonfirmasi: 140
Sembuh: 42
Meninggal: 3
Papua
Terkonfirmasi: 118
Sembuh: 28
Meninggal: 6
Kalimantan Selatan
Terkonfirmasi: 98
Sembuh: 9
Meninggal: 6
Nusa Tenggara Barat
Terkonfirmasi: 93
Sembuh: 11
Meninggal: 4
Sumatera Selatan
Terkonfirmasi: 89
Sembuh: 5
Meninggal: 3
Sumatera Utara
Terkonfirmasi: 83
Sembuh: 13
Meninggal: 9
Kepulauan Riau
Terkonfirmasi: 81
Sembuh: 8
Meninggal: 8
Kalimantan Utara
Terkonfirmasi: 77
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Sumatera Barat
Terkonfirmasi: 74
Sembuh: 13
Meninggal: 7
Daerah Istimewa Yogyakarta
Terkonfirmasi: 69
Sembuh: 28
Meninggal: 7
Kalimantan Timur
Terkonfirmasi: 68
Sembuh: 11
Meninggal: 1
Kalimantan Tengah
Terkonfirmasi: 67
Sembuh: 9
Meninggal: 4
Sulawesi Tenggara
Terkonfirmasi: 37
Sembuh: 4
Meninggal: 2
Riau
Terkonfirmasi: 35
Sembuh: 9
Meninggal: 4
Lampung
Terkonfirmasi: 27
Sembuh: 10
Meninggal: 5
Kalimantan Barat
Terkonfirmasi: 27
Sembuh: 7
Meninggal: 3
Sulawesi Tengah
Terkonfirmasi: 27
Sembuh: 2
Meninggal: 3
Sulawesi Utara
Terkonfirmasi: 20
Sembuh: 5
Meninggal: 2
Maluku
Terkonfirmasi: 17
Sembuh: 10
Meninggal: 0
Jambi
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Kepulauan Bangka Belitung
Terkonfirmasi: 8
Sembuh: 2
Meninggal: 1
Aceh
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 4
Meninggal: 1
Sulawesi Barat
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 1
Meninggal: 1
Papua Barat
Terkonfirmasi: 7
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Bengkulu
Terkonfirmasi: 4
Sembuh: 0
Meninggal: 1
Gorontalo
Terkonfirmasi: 4
Sembuh: 0
Meninggal: 0
Maluku Utara
Terkonfirmasi: 4
Sembuh: 2
Meninggal: 0
Nusa Tenggara Timur
Terkonfirmasi: 1
Sembuh: 0
Meninggal: 0