Update Virus Corona Indonesia
2 Kabar Baik yang Akan Terjadi di Indonesia Terkait Virus Corona pada Akhir Tahun 2020 dan Awal 2021
Setidaknya ada 2 kabar baik yang diprediksi akan terjadi pada akhir tahun 2020, dan awal tahun 2021.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar baik di tengah pandemi covid-19 atau virus corona terus bermunculan.
Setidaknya ada dua kabar baik yang diprediksi akan terjadi pada akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021.
Hal itu menyangkut pertanyaan tentang kapan Vaksin Covid-19 bisa diproduksi di Indonesia?
Kapan alat tes virus corona diproduksi di dalam negeri?
Mungkin itulah 2 pertanyaan yang kini ada di kepala masyarakat Indonesia.
Ternyata jawaban pertanyaan itu sudah ada.
Pandemi covid-19 memang masih terus berlangsung. Pemerintah sudah menerapkan PSBB, bahkan kini Presiden Jokowi telah mengumumkan larangan mudik bagi masyarakat.
Di samping itu, usaha untuk membuat dan memproduksi vaksin covid-19 juga terus diusahakan berbagai pihak, termasuk perusahaan farmasi BUMN di Indonesia.
Untuk merealisasikan hal tersebut, Holding BUMN Farmasi akan bekerja sama dengan beberapa lembaga internasional.
Lalu kapan vaksin covid-19 sudah dapat diproduksi di Indonesia?

Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan, salah satu lembaga yang akan diajak bekerjasama, yakni Sinovac, lembaga asal China.
“China juga sudah memiliki vaksin yang lagi tahap uji klinis kedua. Nah kami juga lakukan koordinasi dengan mereka, bagaimana kalau seandainya vaksin uji klinis berikutnya, serta untuk proses pembikinan massalnya itu nanti bisa dilakukan di Bio Farma,” ujar Honesti saat rapat virtual dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (21/4/2020).
Selain itu, lanjut Honesti, pihaknya pun telah mengajukan proposal untuk imut serta dalam uji klinis yang dilakukan The Coalition for Epidemict, Preparedness Innovations (CEPI).
“Lembaga ini dimiliki oleh beberapa negara besar Eropa, mereka sudah sampai penemuan vaksin di lembaga risetnya dan siap melakukan produksi dan uji klinis. Dalam hal ini, kita komunikasi dengan CEPI bagaimana scaling up untuk vaksin bisa dilakukan di Bio Farma,” kata dia.
Di dalam negeri sendiri, kata Honesti, perseroannya telah bergabung dalam konsorsium yang dibentuk Kementerian Riset dan Teknologi. Selain Bio Farma, konsorsium itu berisi Eijkman, Balitbangkes dan beberapa perguruan tinggi.