Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Tim Gugus Covid-19 Bingung Hasil Tes Swab 10 Kali Pria Ini Terus Berubah, Dokter Minta Tolong ke WHO

Hasil tes swab satu PDP di Buleleng ini berubah-ubah dari negatif ke positif dan sebaliknya.

Editor: Alexander Pattyranie
RSUD Sawerigading via TribunPalopo
(Ilustrasi) Pasien yang berstatus PDP 

TRIBUNMANADO.CO.ID, SINGARAJA - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) membuat bingung Tim Gugus Covid-19.

Pasalnya, hasil tes swab satu pasien ini berubah-ubah dari negatif ke positif dan sebaliknya.

Akibatnya, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng harus berkoordinasi

dengan WHO perwakilan Indonesia di Jakarta.

Sebab, seorang warga dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) yang sedang diisolasi di RS Pratama Giri Emas,

Kecamatan Sawan, Buleleng, hasil tes PCR-nya selalu berubah-ubah.

Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa mengatakan, tes telah dilakukan sekitar 10 kali.

Namun, hasilnya terus berubah yakni dari positif ke negatif, lalu positif lagi.

Hasil tes terakhir pada Sabtu (19/4/2020) lalu kembali menunjukan hasil positif.

Teknisi pendukung klinis Douglas Condie mengekstrak virus dari sampel swab sehingga struktur genetik virus dapat dianalisis dan diidentifikasi di laboratorium pengujian coronavirus di Glasgow Royal Infirmary, Glasgow, Inggris Raya. Rabu (19/02/2020). (Jane Barlow/POOL/AFP)
Teknisi pendukung klinis Douglas Condie mengekstrak virus dari sampel swab sehingga struktur genetik virus dapat dianalisis dan diidentifikasi di laboratorium pengujian coronavirus di Glasgow Royal Infirmary, Glasgow, Inggris Raya. Rabu (19/02/2020). (Jane Barlow/POOL/AFP) (AFP/JANE BARLOW)

"Dan ini memang cukup membingungkan karena ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah.

Dari positif beberapa kali jadi negatif habis itu positif lagi beberapa kali jadi negatif, dan sekarang kita berharap

negatif ternyata positif," kata Suyasa, saat memberikan keterangan pers, Minggu (19/4/2020).

Untuk itu, pihaknya melalui Kepala Dinas Kesehatan Buleleng telah melaporkannya ke WHO yang ada di Jakarta.

Hal tersebut untuk dianalisa dan diketahui penyebabnya.

"Ini sedang dikaji dan sudah dilaporkan kepada WHO lewat kontak telepon dari Jakarta dengan

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved