Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Misteri Kematian Mendadak Kartini, 30 Menit Sebelumnya Sehat dan Bugar, Benarkah Diracun?

Bukannya membaik, Kartini malah meregang kejang hingga akhirnya menjemput ajal di usia masih sangat muda, yakni 25 tahun.

Editor: Finneke Wolajan
Istimewa
RA Kartini dan sang putra, Soesalit Djojoadhiningrat 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Misteri kematian Raden Ajeng / RA Kartini hingga kini belum terungkap.

Sektiar 30 menit sebelum wafat, Kartini dalam keadaan sehat dan bugar.

Ia hanya mengeluh sakit perut, kemudian didatangi dokter Belanda.

Bukannya membaik, Kartini malah meregang kejang hingga akhirnya menjemput ajal di usia masih sangat muda, yakni 25 tahun.

Kartini wafat di pangkuan suami dan dokter yang mendatanginya.

Benarkah Kartini meninggal karena diracun dokter Belanda?

Spekulasi itu hingga kini juga masih misterius.

Hari Kartini
Hari Kartini (Kolase TribunStyle.com/ Instagram @kelasjagodesain)

Sejarah mencatat Raden Ajeng Kartini meninggal karena preeklampsia.

Sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ.

Kartini meninggal usai melahirkan anak pertamanya yang bernama Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat.

Menurut data, Kartini meninggal pada 17 September 1904, empat hari setelah kelahiran anak pertamanya pada 13 September 1904.

Kartini mati muda, meninggal di usia 25 tahun.

Meski begitu, tak semua sejarawan sependapat. Bahkan semacam teori konspirasi yang menyebut, sesungguhnya Kartini meninggal karena diracun.

Salah satu faktor yang memperkuat dugaan tersebut adalah kondisi Kartini nan segar bugar pada saat 30 menit sebelum meninggal.

Menurut suami Kartini sekaligus Bupati Rembang Djojoadiningrat, setengah jam sebelum meninggal istrinya masih sehat bugar dan hanya mengeluh perutnya tegang.

Van Ravesteijn, dokter sipil dari Pati, datang dan memberinya obat.

Setelah itu, tiba-tiba ketegangan di perut Kartini menghebat dan 30 menit kemudian dia meninggal.

"Dalam pelukan saya dan di hadapan dokter," kata sang suami.

Demikian kisah yang diceritakan dalam buku berjudul "Kartini, Sebuah Biografi" karya Sitisoemandari Soeroto yang rilis pada 1979.

Sekitar 4 hari sebelum ajal, Kartini melahirkan anak tunggalnya yakni Raden Mas Soesali.

 

Sebenarnya dokter langganan Kartini adalah Bouman, seorang dokter sipil di Rembang.

sayang saat merasakan kontraksi satu hari sebelumnya Bouman keluar kota.

Karena dokter langganan tidak ada di tempat, suami Kartini terpaksa memanggil dokter Van Ravesteijn dari Pati untuk membantu persalinan istrinya.

Empat hari setelah persalinan, Van Ravesteijn datang untuk memeriksa Kartini.

Kondisi wanita yang terkenal dengan kumpulan surat berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" ini masih baik-baik saja.

Van Ravesteijn lantas meminta Kartini meminum obat.

Sekitar 30 menit setelah Ravesteijn pergi, tetiba Kartini merasakan sakit peruh yang menghebat.

Djojoadiningrat lantas menyuruh orang untuk memanggil sang dokter untuk kembali.

Namun Kartini tak tertolong lagi.

Kematian mendadak Kartini sontak menimbulkan rumor bahwa istri Bupati rembang tersebut meninggal karena diracun.

Dokter langganan Kartini, Bouman, bahkan sempat melakukan penyelidikan untuk mengungkap kematian yang misterius tersebut.

Dari hasil penyelidikan terungkap, Van Ravesteijn sesungguhnya bukanlah dokter yang dapat dipercaya.

Namun hasil penyelidikan tersebut sepertinya tidak cukup kuat untuk membuktikan teori bahwa Kartini meninggal karena diracun.

Atau minimal akibat tindakan malpraktik dokter.

Walhasil, sejarah resmi mencatat Kartini meninggal dunia karena sakit preeklampsia. (Yoyok Prima Maulana/ intisari.grid.id )

Diolah dari : Misteri Kematian RA Kartini, Benarkah Diracun Dokter Belanda?

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul MISTERI Sebab Kartini Mendadak Meninggal, Padahal Segar Bugar 30 Menit Sebelumnya, Benarkah Diracun?

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved