Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

INI Yang Dibaca Galih Berulang Kali Saat Bawa Jenazah Pasien Covid 19, Kisah Sopir Ambulans

Selain dokter dan perawat, ada juga satu perang yang juga tak kalah hebatnya, dan sama-sama pentingnya. Itulah sopir ambulans.

surya.co.id/imam taufiq
Galih Candra Puspita, sopir ambulans RSUD Ngudi Waluyo Blitar khusus mengantarkan jenazah pasien corona atau covid-19 saat di samping mobilnya. 

"Kalau bukan karena kemanusiaan, pasti orang akan enggan, termasuk saya. Namun, kami terpanggil sehingga profesi itu, kami jalankan," tuturnya yang mengaku telah 10 jadi sopir ambulans di RSUD Ngudi Waluya.

Galih mengisahkan awal mula dipercaya menjadi sopir ambulans, yang khusus mengantarkan jenazah corona.

Dia mengaku ingin menunjukkan pengabdian kepada profesinya.

Memang, ia bukan satu-satunya sopir ambulans di rumah sakit itu, namun pimpinan menunjuknya karena dianggap yang 'paling berani'.

"Saat pertama kali mengantarkan jenazah (korban Corona), saya ya deg-degan. Sebab, selain pertama kali, juga penyakit berbahaya, pikiran saya saat itu," ujarnya.

Namun, karena tugas, dirinya tak boleh mundur apalagi menolaknya.

Katanya, siapa lagi, yang akan mengantarkan jenazah itu, kalau bukan dirinya.

Akhirnya, dengan pakaian standar medis atau APD (alat pelindung diri), ia tancap gas ambulans untuk membawa jenazah pasien corona.

"Selama membawa jenazah korban (corona), saya membaca (doa) sebisa-bisanya.

Seperti bacaan salawat (Nabi Muhammad). Mulai berangkat sampai tujuan, saya baca terus, sehingga membuat saya kian tenang," ungkapnya.

Karena jenazah korban corona itu tak boleh dibawa ke rumah duka, sehingga langsung diantarkan ke pemakaman.

Di pemakaman, dirinya bersama tujuh petugas medis, memakamkan.

Selama berlangsung pemakaman, ada standar khusus, di antaranya disaksikan petugas kepolisan, yang sekaligus mengantipasi jika ada warga yang mendekat.

"Tak ada pengalaman khusus selama memakamkan jenazah korban corona. Cuma, nggak menyangka kalau dirinya sampai terlibat pemakaman (jenazah korban Corona)" ujar pria yang mengaku punya hobi memancing.

Karena penyakit ini pandemi dan korbannya begitu banyak, maka ia harus selalu siapa.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved