Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Ekonom Muda Ini Kirim Surat Terbuka ke Salah Satu Stafsus Milenial Jokowi, Ajak Debat Terbuka

Terkait ajakan debat terbukanya ini, Bhima mengaku sudah berupaya melakukan komunikasi dengan CEO sekaligus founder Ruangguru Adamas Belva.

Editor: Isvara Savitri
Tribunnews.com/Gita Irawan
Ekonom dan Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Ekonom muda INDEF Bhima Yudhistira membenarkan dirinya akhir pekan lalu mengirimkan surat undangan terbuka.

Dalam surat tersebut ia mengajak Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Adamas Belva Syah Devara melakukan debat terbuka.

Topik debat yang dia tantangkan untuk dibahas secara terbuka adalah seputar polemik implementasi dan efektivitas Kartu Pra Kerja, Konflik Kepentingan, Oligarki Milenial serta permasalahan lainnya yang dihadapi bangsa ini di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Terkait ajakan debat terbukanya ini, Bhima mengaku sudah berupaya melakukan komunikasi dengan CEO sekaligus founder Ruangguru Adamas Belva.

Namun hingga kini belum ada jawaban dari yang bersangkutan.

Bhima menegaskan, ajakan debat terbuka ini merupakan inisiatif pribadinya sebagai seorang ekonom tanpa membawa lembaga yang selama ini menaunginya, INDEF.

"Saya nggak pakai nama lembaga (di mana saya bekerja) ya, ini tanggung jawab pribadi sebagai ekonom saja. Saya sudah berusaha kontak via media sosial dan kontak langsung tapi masih menunggu jawaban," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Minggu (19/4/2020).

Perlu diketahui, saat ini memang Belva telah menjabat sebagai Stafsus 'milenial' Presiden.

Menurut Bhima, penting bagi publik untuk mengetahui seperti apa ide-ide yang bisa dimunculkan oleh salah satu stafsus milenial ini. 

Terlebih dalam situasi menghadapi pandemi corona.

"Iya, sebagai perwakilan milenial dan cukup dekat dengan presiden, saya kira penting bagi publik untuk menilai gagasan dari stafsus milenial di tengah Covid-19," jelas Bhima.

Selain itu, Bhima juga tertarik dengan posisi yang kini dipegang oleh Belva yang belum melepaskan jabatan strategisnya di Ruangguru, padahal sudah masuk ke dalam pemerintahan.

Perlu diketahui, Skill Academy by Ruangguru menjadi salah satu dari 8 digital platform yang ditunjuk pemerintah untuk mengisi pelatihan pada program Kartu Pra Kerja.

"Kemudian terkait indikasi adanya konflik kepentingan, antara CEO sebuah platform yang dijadikan mitra pemerintah dalam program Kartu Pra Kerja, dan posisinya juga sebagai Staff Khusus Presiden," kata Bhima.

Bhima pun mengaku benar-benar ingin mengetahui seperti apa perspektif Belva dalam memandang tata kelola sistem pemerintahan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved