Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

23 Tentara Afghanistan dan 9 Warga Sipil Tewas, Taliban Serang 3 Lokasi

23 tentara Afghanistan dan 9 warga sipil tewas dalam serangan baru Taliban.

Editor: Rhendi Umar
Ilustrasi senjata 

TRIBUNMANADO.CO.ID - 23 tentara Afghanistan dan 9 warga sipil tewas dalam serangan baru Taliban.

Insiden itu diumumkan oleh para pejabat terkait pada Senin (20/4/2020).

Gelombang serangan Taliban terbaru terjadi kendati ada kesepakatan damai dengan AS dan krisis dari Covid-19 yang memburuk di Afghanistan.

Dalam kesepakatan damai AS-Taliban, pemerintah Afghanistan dan para pemberontak sekarang seharusnya telah menyelesaikan pertukaran tahanan dan memulai pembicaraan, yang bertujuan untuk membuat gencatan senjata yang komprehensif.

Akan tetapi pertukaran tahanan yang terhenti telah dilanda masalah, dan pembicaraan damai tampaknya sulit diwujudkan di tengah serangan yang terus berlangsung, menurut pemberitaan AFP.

Minggu larut malam (19/4/2020) di provinsi Takhar di timur laut Afghanistan, Taliban menyerang sebuah pangkalan militer Afghanistan.

Serangan itu menewaskan 16 tentara dan 2 polisi, kata juru bicara kepolisian provinsi Khalil Asir kepada kantor berita AFP.

Juru bicara Gubernur Takhar, Mohammad Jawad Hejri, membenarkan serangan itu juga menyalahkan Taliban, dan menyebutkan jumlah korban jiwa 19 orang.

Baca juga: Kementerian Afghanistan: Taliban Harus Patuhi Gencatan Senjata untuk Hentikan Penularan Virus Corona

Kemudian di selatan, serangan Taliban terjadi di pos pemeriksaan polisi di dekat Tarin Kot, ibu kota provinsi Uruzgan.

"Lima polisi Afghanistan terbunuh dan tiga lainnya luka-luka," kata Zilgai Ebadi, juru bicara Gubernur Uruzgan dikutip dari AFP.

Jumlah korban telah dikonfirmasi oleh kepala dewan provinsi uruzgan, Amir Mohammad.

Lalu di provinsi utara Balkh, Taliban membunuh 9 warga sipil setelah melawan ketika pemberontak berusaha memeras uang mereka, kata Gubernur Distrik Sayed Arif Iqbali kepada AFP.

Taliban belum berkomentar terkait ketiga insiden ini, tetapi mereka sebelumnya mengeluhkan prajurit-prajuritnya masih menjadi sasaran pasukan AS dan Afghanistan.

Kekerasan sebagian besar terbatas di daerah pedesaan dan kota kecil. Di bawah kerangka perjanjian damai AS-Taliban, para pemberontak sepakat untuk tidak menyerang kota-kota.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved