Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

Kisah Pilu Para Perawat Pasien Corona: Gugur dalam Tugas, Diusir hingga Alami 'Bulan Penuh Duka'

Meski sudah bekerja keras menyembuhkan pasien corona, namun ternyata tak sedikit perawat yang justru mendapat stigma negatif dari masyarakat.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Tenaga medis dari Siloam Hospitals Group melakukan uji cepat (rapid test) kepada warga dengan skema drive thru di Jalan Puri Abadi, Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (18/4/2020). Uji cepat ini dilakukan dalam upaya mendukung usaha pemerintah menekan laju penyebaran wabah Covid-19. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tenaga medis menjadi garda terdepan dalam melawan Covid-19.

Perjuangan mereka patut diapresiasi.

Mereka bertaruh nyawa dalam merawat dan menyembuhkan pasien Covid-19.

Inilah deretan kisah perawat yang menangani pasien Covid-19 atau virus corona.

Terpengaruh Covid-19, Utang Pemerintah Indonesia Tembus Rp 5.192,56 Triliun pada Maret 2020

Meski sudah bekerja keras menyembuhkan pasien corona, namun ternyata tak sedikit perawat yang justru mendapat stigma negatif dari masyarakat.

Mereka bahkan sampai dijauhi bahkan diusir karena takut menularkan corona.

Ilustrasi: Tim medis sedang tangani pasien secara serius
Ilustrasi: Tim medis sedang tangani pasien secara serius (ECOHEALTH ALLIANCE)

Peristiwa itu tentunya sangat miris.

Bahkan ada kasus jenazah perawat ditolak di suatu wilayah.

Kejadian tersebut begitu memprihatinkan.

Tenaga medis yang telah berjuang justru diperlakukan seperti itu.

Berikut curahan hati seorang perawat bernama Nudiansyah.

Nurdiansyah, seorang perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, mengaku sangat sedih dengan banyaknya tenaga medis yang terinfeksi virus corona.

Ia menyebut, tidak sedikit tenaga kesehatan yang kini dirawat karena tertular Covid-19 saat menangani pasien, bahkan akhirnya meninggal dunia.

"Memang di bulan-bulan ini kita penuh dengan duka.

Angka teman-teman perawat yang positif (Covid-19) sudah makin banyak, terus angka yang meninggal juga banyak," kata Nurdiansyah di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/4/2020).

Nurdiansyah mengungkapkan, selama hampir dua bulan merawat pasien Covid-19, banyak duka yang ia dan rekan-rekan perawat rasakan.

Viral Seorang Polisi Ancam Pukul Warga Jika Berkeliaran, Kapolres Sebut Anggotanya Salah Bicara

Banyak pula perawat yang mendapat stigma dari masyarakat karena merawat pasien corona.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved