Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

WHO: Belum Ada Bukti Kekebalan Tubuh Pada Pasien Sembuh Virus Corona

WHO menyebut, sejauh ini belum ada bukti pasien yang pulih dari Covid-19 punya kekebalan tubuh atas wabah itu

Editor: Rhendi Umar
Avalon.red via dailymail.co.uk
Tenaga medis terlihat melakukan pengambilan sampel swab dari seorang warga lanjut usia di Wuhan, Hubei 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Informasi terkini kembali diinformasikan oleh Badan Kesehatan Dunia ( WHO).

WHO menyebut, sejauh ini belum ada bukti pasien yang pulih dari Covid-19 punya kekebalan tubuh atas wabah itu.

Pemerintah Inggris dilaporkan sudah membeli 3,5 juta unit tes serologi, yang menentukan level antibodi di dalam plasma darah.

Tetapi epidemiologis WHO menerangkan, saat ini belum ada bukti tes antibodi itu bisa menunjukkan seseorang yang terinfeksi Covid-19 tak akan terpapar lagi.

Banyak dari tes yang dikembangkan itu adalah tes darah kecil, mirip tes HIV instan, dan dipakai untuk mengukur kadar antibodi untuk melawan virus.

Dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Dr Maria van Kerkhove berujar, banyak negara mengusulkan penggunaan rapid diagnostic tes serologi.

Dilansir Sky News Sabtu (18/4/2020), Van Kerkhove mengatakan penggunaan tes itu untuk mengukur apa yang mereka kira adalah imunitas melawan Covid-19.

"Saat ini, kami belum punya bukti penggunaan tes serologi bisa menunjukkan seseorang punya kekebalan tubuh dan tak akan terinfeksi lagi," papar dia.

Van Kerkhove menjelaskan, alat tersebut dipergunakan untuk mengukur seroprevalence, atau kadar antibodi. Tapi bukan berarti mereka imun dari virus corona.

Dia mengapresiasi jika ada banyak tes yang dikembangkan. Tetapi pemeriksaan itu perlu divalidasi untuk memastikan mereka benar-benar menggelar pemeriksaan.

Pendapat Van Kerkhove diperkuat oleh koleganya, Dr Michael Ryan yang menerangkan penggunaan tes antibodi juga memunculkan isu mengenai etika.

Dia menuturkan, WHO perlu mendalaminya secara serius dan juga melihat sejauh apa perlindungan yang bisa diberikan melalui tes tersebut.

"Anda mungkin punya seseorang yang yakin dia seropositif (telah terinfeksi), dan dilindungi dalam situasi di mana mereka telah terpapar," papar Ryan.

"Padahal dalam kenyataannya, mereka rentan terhadap penyakit itu," lanjut dia

Indonesia Pastikan Mendukung WHO yang Sedang 'Bersitegang' dengan Presiden Trump

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved