Update Virus Corona Dunia
Obama dan Biden Diserang Trump karena Sering Dikritik soal Virus Corona, Singgung Flu Babi 2009
Melalui kicauannya di Twitter, Trump menulis, Biden/Obama buruk dalam menangani H1N1 Flu Babi.
TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON DC - Wabah virus corona/Covid-19 masih terus meningkat di Amerika Serikat (AS).
Menurut data Worldometers.info, hingga hari ini, Sabtu (18/04/2020), AS masih berada di posisi pertama dunia.
Jumlah total kasus sementara sebanyak 710.272 orang, dan total 37.175 orang meninggal dunia.
Dikutip dari Kompas.com, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (17/4/2020) menyebut mantan
presiden Barack Obama dan mantan wakilnya, Joe Biden "tidak kompeten" dalam menangani kasus
wabah Flu Babi yang menewaskan 17.000 orang.
Melalui kicauannya di Twitter, Trump menulis, "Biden/Obama buruk dalam menangani H1N1 Flu Babi. Jajak
pendapat kala itu menunjukkan angka penerimaan yang buruk."
Dia juga menambahkan bahwa sebanyak 17.000 orang tewas begitu saja akibat ketidakmampuan
pemerintahan Obama dan Biden.
"Juga, jangan lupakan situs Obamacare senilai 5 miliar dollar AS yang hampir tidak ada gunanya!"
Selama wabah Covid-19, Trump telah menghadapi kritik dari Biden, meski pun kedua pria itu berbicara bulan ini
via telepon membahas tentang krisis wabah yang sedang terjadi.
Biden telah menyalahkan Trump karena diduga mengabaikan peringatan tentang virus corona sebelum kasus
infeksi di AS melonjak dan mengatakan dia memohon Trump untuk tidak mempercayai pelaporan awal China.
Sementara itu, Flu babi, atau H1N1, wabah yang terjadi pada 2009 silam melanda seluruh AS, dan
menginfeksi hingga 84 juta orang Amerika, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
CDC memperkirakan antara 8.330 dan 17.160 korban tewas akibat H1N1 dari April 2009 sampai 16 Januari 2010.
Trump dan Biden berbicara sekitar 15 menit pada 6 April lalu. Keduanya sepakat untuk tidak membocorkan isi
diskusi, tetapi Trump mengatakan kepada wartawan, "Kami memiliki percakapan yang hangat dan menyenangkan."
AS memiliki wabah Covid-19 terbesar di dunia yang diakui secara publik, dengan lebih dari 700.000 kasus infeksi dan
kasus kematian yang mencapai 37.175 jiwa berdasarkan laporan resmi Worldometers.
Sekitar 17 juta orang AS, atau sekitar 10 persen dari semua pekerja, kehilangan pekerjaan mereka dalam periode tiga
minggu karena penutupan bisnis yang bertujuan memperlambat penyebaran penyakit menular Covid-19,
menurut data asuransi pengangguran yang dirilis pada Kamis lalu.
(Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)
BERITA TERPOPULER :
• Kecurigaan Dunia Internasional Terkait Covid-19 Kini Mulai Menemui Titik Terang, Ini Fakta Barunya
• 6 Calon Perwira Polda Sulut Diduga Positif Corona, Kabid Humas: Hasilnya yang Tau Hanya Tim Medis
• Ayah Lakban Anaknya di Lantai karena Tak Ingin Diganggu saat Bekerja dari Rumah, Begini Reaksi Ibu
TONTON JUGA :
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sering Dikritik, Trump Serang Balik Obama dan Biden Soal Wabah Flu Babi 2009"