Ratusan Penghuni Asrama Bethel Diisolasi: 36 Orang Positif Corona
Sebanyak 180 penghuni asrama Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia di Petamburan, Jakarta Pusat, diisolasi serta dijaga ketat
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 180 penghuni asrama Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia di Petamburan, Jakarta Pusat, diisolasi serta dijaga ketat anggota Polri dan TNI pada Kamis (16/4).
Tindakan itu dilakukan setelah 36 penghuni lainnya di asrama tersebut terkonfirmasi positif terjangkit virus corona atau Covid-19. Sementara, 36 orang penghuni asrama yang positif corona dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Penanganan (RSDP) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan pemindahan 36 penghuni asrama yang positif corona ke RS Wisma Atlet dilakukan pada malam hari. “Betul habis maghrib, 36 orang,” kata Erizon
Menurutnya, kondisi kesehatan para pasien positif tersebut relatif baik. Namun, pemindahan perlu dilakukan agar proses pemulihan melalui isolasi medis di RS Wisma Altet dapat lebih optimal.
Kelurahan Petamburan dinyatakan sebagai kelurahan dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak di DKI Jakarta. Berdasarkan data situs corona.jakarta.go.id, terdapat 46 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Petamburan pada Kamis kemarin.
Secara keseluruhan di DKI Jakarta, jumlah kasus terskonfirmasi positif Covid-19 mencapai 2.670 orang. Sebanyak 202 pasien dinyatakan sembuh, dan 248 orang meninggal dunia.
Dihubungi terpisah, Lurah Petamburan Setyanto mengatakan, banyaknya peghuni asrama STT Bethel Indonesia terpapar virus corona membuat wilayahnya itu menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jakarta.
"Infonya sekitar 34 mahasiswa (bertambah dua orang pada sore hari) yang positif. Semua penghuni tidak diperkenankan keluar dengan alasan agar tidak menularkan ke orang lain. Asrama Bethel saat ini dijaga oleh TNI dan Polri," kata Setyanto.
Setyanto mengatakan, sebanyak 180 orang penghuni asrama tersebut diharuskan menjalani karantina mandiri. Selain itu, seluruh orang yang ada di asrama itu dipastikan menjalani pemeriksaan kesehatan berkala dan tes cepat atau rapid test untuk memastikan terdapat penambahan kembali kasus positif atau tidak. "Seluruh mahasiswa sudah melakukan rapid test, untuk makan (bertahan hidup sehari-hari) mereka punya dapur sendiri," kata Setyanto.
• Yus Kaget Pemakaman Ibu Pakai Protap Covid: Korban Kecelakaan Naik Status Jadi PDP
Dari Perawat Ika Beralih jadi Sopir Ambulans
Puluhan ribu orang mendaftarkan diri dan bertugas sebagai relawan penanganan corona. Suka duka telah mereka jalani agar wabah corona segera berakhir. Salah satunya dialami Ika Dewi Maharani, seorang perawat yang mendaftarkan diri sebagai relawan di bawah komando Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Menariknya, Ika tidak diperbantukan sebagai petugas medis sesuai kemampuan dasarnya, melainkan menjadi sopir ambulans pembawa pasien virus corona Covid-19. Ika menjadi satu-satunya relawan medis perempuan yang bertugas sebagai sopir ambulans.
Saat mendaftar menjadi relawan, Ika diberi pilihan sesuai kemampuannya. Awalnya ia ingin mendaftar sebagai perawat. Namun, melihat banyak Ambulans Gawat Darurat (AGD) yang kekurangan tenaga sopir, Ika memutuskan mengambil posisi itu dalam tim kerelawanan.
Jumlah pasien corona yang terus bertambah di Jakarta membulatkan tekad Ika menjalankan tugas tersebut. Ditambah jumlah petugas ambulans yang kurang memadai untuk menangani pasien corona yang kian hari makin bertambah.
"Saya bisa menyetir, saya punya keahlian dasar sebagai perawat. Sesuai dengan panggilan hati dan kemampuan yang saya punya, saya harus melayani," ujar Ika dalam konferensi pers secara daring di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (16/4).