Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

FENOMENA Tak Biasa, Singa Rebahan di Badan Jalan yang Sepi karena Afrika Selatan Terapkan Lockdown

Taman Nasional Kruger telah ditutup sejak 25 Maret sebagai bagian dari lockdown di Afrika Selatan, sama seperti taman-taman margasatwa lainnya.

Editor: Alexander Pattyranie
Richard Sowry/Twitter Kruger National Park
Sekumpulan singa terlihat bersantai dengan rebahan di jalan Taman Nasional Kruger, di saat tidak ada pengunjung yang melintas karena Afrika Selatan sedang lockdown. 

"Semua hewan punya lebih banyak rasa takut naluriah dari orang-orang yang berjalan kaki, jadi jika saya

berjalan, mereka tidak akan pernah membiarkan saya begitu dekat."

Singa betina tertua di sana berusia 14 tahun "yang sangat tua untuk ukuran singa betina", sehingga mereka

terbiasa melihat kendaraan.

Sowry biasanya hanya melihat singa-singa tidur di jalan-jalan taman pada malam di musim dingin,

untuk menghangatkan diri di aspal jalanan yang menyimpan panas cukup banyak dari terik sinar matahari.

Namun yang dikhawatirkan Sowry adalah jika singa-singa itu berpikir jalanan adalah tempat yang aman,

karena mereka terlihat sangat menikmati berdiam diri di sana.

Selama lockdown singa-singa serta anjing liar juga terlihat bertualang ke lapangan golf di taman.

Namun Sowry tidak berpikir lockdown telah membawa pengaruh besar ke perilaku hewan.

"Kruger tempat yang sangat liar. Sudah liar dan masih liar," kata Sowry kepada BBC.

Singa-singa terlihat sedang tidur nyenyak di pinggir jalan Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan, yang sepi pengunjung karena lockdown.(Richard Sowry/Twitter Kruger National Park)
Singa-singa terlihat sedang tidur nyenyak di pinggir jalan Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan, yang sepi pengunjung karena lockdown.(Richard Sowry/Twitter Kruger National Park) 

Lockdown Afrika Selatan telah diperpanjang selama dua minggu sejak Rabu (15/4/2020).

"Semua orang menyadari pentingnya lockdown dan penjaga tetap bertugas," kata petugas media Isaav Phaala.

"Untuk memelihara infrastruktur, dibutuhkan sedikit kerja sehingga ketika taman dibuka, kami tidak

memulai dari awal," lanjutnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved