Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

Fakta Vape yang Dikabarkan Bisa Tularkan Virus Corona Seperti Para Perokok, Ini Penjelasan Para Ahli

Ada sebuah peringatan penting dari para dokter dan ilmuwan terkait dengan asap vape yang katanya bisa menularkan virus corona

Editor:
Medusajuice.co.uk
Selain kenikmatan luar biasa, ada juga bahaya yang mesti diwaspadai oleh para penggemar vape atau rokok elektrik. 

“Yang mana ini juga merupakan garis pertahanan pertama tubuh untuk melumpuhkan penyakit pernapasan seperti Covid-19,” menurut Alexa Mieses, dokter keluarga di Durham, North Carolina, dan asisten profesor kedokteran keluarga untuk Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina.

"Dalam waktu singkat, sistem kekebalan tubuh disibukkan dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh uap pada paru-paru," lanjut Mieses yang juga menambahkan bahwa ini membuat tubuh jauh lebih sulit untuk melawan pathogen, seperti virus corona.

Senada dengan Mieses, menurut Robert Jackler, ketua departemen otolaringologi di Stanford Medicine, hal itu terjadi, karena vape menekan respons kekebalan paru-paru, meningkatkan keparahan dan durasi infeksi pernapasan lainnya seperti bronkitis, influenza, dan pneumonia.

“Vape diduga dapat menunda pemulihan, seperti halnya perokok yang batuk setelah flu atau virus corona," kata Jackler.

Meskipun kami masih belajar bagaimana vape dapat memengaruhi risiko seseorang untuk terinfeksi Covid-19, para pakar kesehatan menduga hal tersebut mengikuti pola yang mirip dengan infeksi pernapasan lainnya.

2. Membuat paru-paru kesulitan mendapatkan oksigen

Ilustrasi paru-paru perokok.
Ilustrasi paru-paru perokok. (dherbs.com)

Covid-19 menyebabkan paru-paru terangsang dan membengkak, yang kemudian membuatnya lebih sulit untuk menyerap oksigen.

Jackler mengatakan, infeksi dapat mengurangi kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen hingga sekitar 50%.

Seseorang yang sehat dapat menggunakan oksigen tambahan dan sembuh dari infeksi. Tetapi, jika kemampuan paru-paru sudah berkurang karena merokok atau vape, akan sulit mendapatkan oksigen dan sembuh.

“Kemampuan tubuh untuk menahan kerusakan di paru-paru - sangat dipengaruhi oleh riwayat merokok dan vape,” kata Jackler.

Ini dapat menempatkan pengguna vape pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi Covid-19 yang lebih serius.

3. Asap vape dapat menyebarkan virus

Ketika seseorang menggunakan vape, mereka menarik napas dari perangkat, uapnya bercampur dengan sekresi di paru-paru, tenggorokan dan hidung, kemudian mereka meniupnya.

"Ada dua hal yang ada di udara - ada tetesan dari kandungan vape, tetapi telah terkontaminasi oleh sekresi dari dalam paru-paru yang mungkin kaya dengan virus," kata Jackler.

Inilah bagian yang memprihatinkan tentang semua ini.

virus corona sebagian besar menyebar melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan ketika orang berbicara, batuk atau bersin.

Tetesan pernapasan cukup besar, sehingga gravitasi mampu menarik tetesan ke bawah, karena itu tetesan tersebut tidak bertahan lama di udara.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved