News
Akibat Virus Corona, Klaim Pengangguran AS Capai Lebih dari 22 Juta, Melonjak 16 Persen
Angka-angka ini membawa total kenaikan pengangguran AS selama sebulan terakhir menjadi total lebih dari 22 juta.
TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON - Rekor baru di Amerika Serikat terkait klaim pengangguran.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari 5.245 juta orang Amerika mengajukan klaim 'pengangguran' untuk pertama kalinya pada pekan lalu.
Angka-angka ini membawa total kenaikan pengangguran AS selama sebulan terakhir menjadi total lebih dari 22 juta.
Ini tentu saja melebihi angka yang tercatat pada krisis keuangan 2008.
• Bill Gates Sumbangkan Dana Tambahan Setelah Donald Trump Setop Pemberian Untuk WHO, Ini Jumlahnya
Padahal sebelumnya, rekor untuk klaim awal pengangguran selama masa resesi akibat virus corona (Covid-19) adalah di bawah 700.000.
Namun, angka pengangguran AS kini telah melonjak hingga 16 persen.
Lebih buruk jika dibandingkan yang terjadi selama krisis keuangan.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (17/4/2020), beberapa Analis memperkirakan bahwa jumlah klaim akan terus menurun dalam beberapa pekan mendatang.
Sedangkan yang lainnya mengatakan akan ada lonjakan lebih lanjut di masa mendatang.
Seperti yang disampaikan Asisten Ketua Keuangan di Notre Dame University, Jason Reed.
"Ini mirip dengan seluruh negara yang dilanda badai, dan kita tidak tahu kapan badai itu akan pergi," kata Reed.
Sebelumnya, Federal Reserve AS melaporkan pada pekan ini bahwa produksi industri pada Maret lalu mengalami anjlok sebesar 5,4 persen karena penghentian sementara pekerjaan di pabrik yang memproduksi mobil, pesawat terbang, dan barang-barang lainnya.
Hal ini dilakukan untuk melindungi para pekerja dari wabah corona.
Ini merupakan penurunan tertajam selama satu bulan sejak 1946 silam, saat industri Amerika ditutup untuk mengalihkan produksi dari komoditas masa perang ke produk konsumen setelah berakhirnya Perang Dunia II.
• 10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona Covid 19, Waspadai Gejala Baru!
Donald Trump Hentikan Sementara Aliran Dana untuk WHO