Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Indonesia

DOKTER Spesialis Kulit Temukan Gejala Baru Virus Corona, Kulit Merah dan Gatal-gatal

Ahli Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa virus corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala dermatologis.

Editor: Alexander Pattyranie
Shutterstock via SerambiNews
Ilustrasi Kulit Merah dan Gatal-gatal 

TRIBUNMANADO.CO.ID, PARIS - Hingga kini para peneliti masih terus melakukan penelitian terhadap virus corona/Covid-19.

Mereka pun menemukan fakta baru terkait gejala baru virus corona.

Dikutip dari SerambiNews, Selasa (14/04/2020), sebelumnya muncul gejala hilangnya kemampuan mencium bau

dan mengecap rasa, para pasien yang positif corona juga menunjukkan gejala kulit merah dan gatal-gatal.

Ahli Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa virus corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala dermatologis,

seperti pseudo-frostbite (radang dingin semu), kulit kemerahan yang kadang menyakitkan, dan gatal-gatal.

Menurut persatuan dokter spesialis kulit dan penyakit kelamin Perancis (SNDV), gejala dermatologis itu

memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan dan kemungkinan terkait dengan infeksi virus corona

baru penyebab Covid-19.

Banyaknya pasien Covid-19 yang melaporkan gejala di atas semakin menguatkan bahwa hal ini

berhubungan dengan infeksi virus corona.

Ilustrasi kulit gatal(Shutterstock/Orawan Pattarawimonchai)

"Gejala dermatologis dapat muncul tanpa disertai gejala pernapasan," ungkap SNDV dalam siaran persnya,

seperti dilansir The Jerusalem Post, Minggu (12/04/2020).

Sekitar 400 pakar kulit di Perancis telah mendiskusikan gejala baru ini melalui grup WhatsApp khusus.

Mereka menyoroti lesi kulit yang mungkin terkait dengan tanda Covid-19 lainnya, seperti masalah pernapasan.

Untuk diketahui, lesi kulit adalah jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan maupun

di bawah permukaan kulit.

Dari diskusi itu diketahui bahwa tidak semua pasien Covid-19 mengalami komplikasi dan banyak juga yang

tidak mengalami gangguan pernapasan sama sekali, sementara sistem kekebalan tubuh melawan virus.

Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa pasien Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun masih

dapat menginfeksi orang lain.

Oleh sebab itu, di rumah saja adalah cara tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru.

"Analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi kulit ini dapat

dikaitkan dengan Covid-19.

Kami memperingatkan masyarakat dan tenaga medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi

menularkan virus secepat mungkin," kata SNDV dalam siaran pers yang dilansir New York Times.

Aneka gejala baru virus corona

Kendati demikian, beberapa gejala baru telah ditemukan selama sebulan terakhir yang mungkin terkait

dengan virus corona baru.

Beberapa gejala muncul tanpa disertai gejala pernapasan.

Pada akhir Maret, British Rhinological Society dan American Academy of Otolaryngology melaporkan bukti

anekdotal yang menunjukkan bahwa hilangnya indera penciuman dan pengecap menjadi gejala Covid-19.

New York Times pun memberitakan, laporan dari berbagai negara telah mengindikasikan bahwa sejumlah

besar pasien Covid-19 mengalami anosmia (gangguan pada indera penciuman), kehilangan indera penciuman,

dan ageusia (masih bisa merasakan makanan, tapi kepekaannya berkurang).

Para profesional medis belum mengetahui pasti apa yang menyebabkan gangguan pada indera penciuman

dan perasa pada pasien Covid-19.

Beberapa virus mungkin menghancurkan sel atau reseptor sel di hidung, sementara yang lain

menginfeksi otak melalui saraf sensor penciuman.

Kemampuan menginfeksi otak dapat menjelaskan beberapa kasus gangguan pernapasan pada pasien Covid-19.

Bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat menyerang sistem saraf pusat.

Times melaporkan, beberapa pasien Covid-19 juga mengalami masalah neurologis, termasuk kebingungan,

stroke, dan kejang.

Beberapa pasien juga melaporkan acroparesthesia, kesemutan, atau mati rasa di area tangan dan kaki.

Sementara pasien yang lain mengalami serangan jantung serius, tetapi tanpa penyumbatan pembuluh darah.

Menurut Forbes, banyak gejala baru yang mungkin merupakan tanda virus corona.

Namun sayangnya, hal ini belum dapat ditangani lebih jauh karena semua dokter di seluruh dunia sibuk

menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

(Kompas.com/ Gloria Setyvani Putri)

BERITA TERPOPULER :

 Stafsus Menhub Ungkap Kondisi Budi Karya Sumadi, Sebut Belum Ada Kepastian Negatif Covid-19

 Ahli Virus drh. Moh Indro Cahyono Beberkan Fakta Corona, soal Penularan ke Hewan hingga Bisa Kambuh

 50 Gambar Poster Edukasi Pencegahan Virus Corona/Covid-19, Mudah Dipahami Anak-anak

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Gejala Baru Terinfeksi Virus Corona, Kulit Merah dan Gatal-gatal

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved