Paskah dan Jumat Agung
Paskah di Yerusalem Terasa Muram Akibat Pandemi Covid-19, Gereja the Holy Sepulchre Tetap Dibuka
Di kawasan Kristen Kota Tua Yerusalem yang disebut Bitar sebagai "rumah", jalanan sepi dan sebagian besar toko tutup selama dua minggu.
umat Kristen percaya bahwa Yesus telah disalib dan dibangkitkan kembali, sejauh ini tidak ditutup selama Paskah.
Hal ini dikonfirmasi oleh sejarawan Palestina, Johnny Mansour.
Hal itu sudah dilakukan setidaknya selama satu abad.
The Sepulchre anggap sebagai situs paling suci dalam agama Kristen.
Namun, untuk Misa Jumat Agung kali ini terpaksa dirayakan di balik pintu tertutup.
Biasanya, ribuan orang memperingati penyaliban Yesus pada Jumat Agung dengan prosesi penandaan 14
Stasiun Salib, rute yang diyakini orang Kristen saat Yesus berjalan sambil memikul salibnya sebelum dihukum mati.
Namun tahun ini, hanya empat orang yang melakukan prosesi di bawah pengawasan ketat polisi Israel
dengan jalanan sempit di Kota Tua yang sebagian besar sepi.
Polisi banyak dikerahkan untuk memantau dan menegakkan aturan social distancing yang ketat di negara itu.
Kepolisian bahkan memberikan denda kepada salah satu wartawan yang tidak menghormati aturan jarak dua meter.
Hal ini dikonfirmasi oleh wartawan media Perancis AFP di tempat kejadian.
Bitar yang sudah berusia 60 tahun merasa "tertekan" karena tak bisa merayakan Paskah di gereja.
Sementara Israel yang menduduki Yerusalem timur dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian
mencaplok wilayah Palestina dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional