Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Update Virus Corona Dunia

1 Meninggal, Kok Bisa Virus Corona Masuki Suku Terpencil Amazon? Ternyata Ada Penambang Ilegal

Baru-baru ini seorang remaja dari suku pedalaman Amazon telah meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Editor: Alexander Pattyranie
(survival.org)
(Ilustrasi) Suku terasing di Hutan Amazon 

TRIBUNMANADO.CO.ID, AMAZON - Virus corona/Covid-19 terus menyebar ke seluruh sudut dunia.

Bahkan masuk hingga ke pedalaman Amazon.

Dikutip dari Tribun Timur, Sabtu (11/04/2020), baru-baru ini seorang remaja dari suku pedalaman Amazon telah

meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Ia sebelumnya terisolasi setelah dites positif mengidap Covid-19.

Meninggalnya remaja tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus corona pada para penduduk

asli kawasan tersebut.

Mengutip dari CNN, Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan, remaja 15 tahun yang merupakan

suku Yanomami dari desa Rehebe di Sungai Uraricoera, meninggal pada Kamis (9/4/2020).

Remaja tersebut telah berada di unit perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Roraima di Boa Vista, ibu kota negara bagian Roraima, sejak 3 April 2020 lalu.

tribunnews
Seorang remaja dari suku pedalaman Amazon terisolasi setelah dites positif mengidap Covid-19 telah meninggal dunia. Meninggalnya remaja tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang dampak virus corona pada para penduduk asli kawasan tersebut.

Sementara itu, tambah Kementerian Kesehatan, pihak rumah sakit belum mengungkapkan penyebab kematiannya.

Menteri Kesehatan Brasil Mengatakan Remaja itu Dinyatakan Positif Covid-19

Lebih lanjut, dalam konferensi pers pada Rabu (8/4/2020), Menteri Kesehatan Brasil mengatakan, remaja laki-laki itu dinyatakan positif mengidap Covid-19.

"Hari ini kami memiliki kasus yang dikonfirmasi di Yanomami, yang sangat membuat kami khawatir," kata sang Menteri.

"Ini menjadi perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat adat," tambahnya.

Lebih jauh, menurut Survival International, organisasi yang berupaya melindungi hak-hak masyarakat adat, suku Yanomami hidup di hutan hujan dan pegunungan di Brasil utara, serta selatan Venezuela.

Untuk diketahui, suku pedalaman relatif terisolasi di Amerika Selatan.

Situs web organisasi tersebut mengatakan, saat ini diperkirakan ada 38.000 suku Yanomami.

tribunnews
ILUSTRASI - Jemaat Kristen berlutut di jalan kotamadya Abreu e Lima, Pernambuco, Brazil. Mereka berdoa bagi Brasil dan dunia yang dilanda pandemi virus corona pada Selasa pagi (31/3/2020) kemarin. Doa bersama yang dimobilisasi anggota The Assembly of God di Abreu e Lima. (Tangkap Layar TV GOSPEL)

Virus Corona Menyebar Melalui Penambang Ilegal

Secara terpisah, Socio-Environmental Institute (ISA) mengatakan, virus corona telah menyebar di kalangan suku Yanomami melalui penambang ilegal yang memasuki wilayah adat.

"Har ini, tanpa diragukan lagi, faktor utama penyebaran Covid-19 di dalam wilayah adat Yanomami adalah keluar masuk lebih dari 20.000 penambang ilegal tanpa kontrol," ungkap ISA dalam pernyataan di situsnya.

"(Suku) Yanomami seperti halnya banyak penduduk asli lainnya, adalah di antara kelompok yang paling rentan terhadap dampak Covid-19," tambah ISA.

"(Suku Yanomami) harus segera dilindungi," tegasnya.

Brasil telah mencatat lebih dari 19.940 kasus dikonfirmasi dari Covid-19.

Lebih dari 1.074 kematian tercatat pada Sabtu (11/4/2020) berdasar data yang dihimpun wolrdometers.info.

Amerika Serikat Tertinggi

Virus Corona atu covid-19  telah mewabah di 210 negara dan 2 kapal di dunia.

Hingga Sabtu (11/4/2020) pukul 14.00 WIB, total kasus Covid-19 secara global sudah mencapai 1.700.416.

102.760 orang meninggal akibat Corona.

 Sementara itu, 376.572 orang berhasil pulih.

Kini, 1.221.084 penduduk dunia masih menjalani perawatan.

Menurut worldometers.info, Amerika Serikat menduduki peringkat pertama sebagai negara yang memiliki kasus Corona tertinggi di dunia.

Sebanyak 502.876 penduduk AS telah terinfeksi.

Pekerja menggunakan APD di pusat pengujian virus corona drive-through pertama di negara bagian New York Amerika pada 13 Maret 2020.
Pekerja menggunakan APD di pusat pengujian virus corona drive-through pertama di negara bagian New York Amerika pada 13 Maret 2020. (Timothy A. Clary/AFP)

Bahkan, menurut BBC.com, 2.108 orang meninggal dalam sehari di negara Paman Sam hingga Jumat (10/4/2020) malam waktu setempat.

Lantas, bagaimana pergerakan wabah Corona di berbagai negara lainnya di dunia?

Berikut update Corona global di 20 negara dengan kasus tertinggi, menurut worldometers.info per Sabtu (11/4/2020) pukul 14.00 WIB:

1. Amerika Serikat

Total kasus: 502.876

Meninggal: 18.747

Sembuh: 27.314

Dirawat: 456.815

2. Spanyol

Total kasus: 158.273

Meninggal: 16.081

Sembuh: 55.668

Dirawat: 86.524

3. Italia

Total kasus: 147.577

Meninggal: 18.849

Sembuh: 30.455

Dirawat: 98.273

4. Perancis

Total kasus: 124.869

Meninggal: 13.197

Sembuh: 24.932

Dirawat: 86.740

5. Jerman

Total kasus: 122.171

Meninggal: 2.736

Sembuh: 53.913

Dirawat: 65.522

6. China

Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul.
Orang-orang yang mengenakan pakaian pelindung dan masker tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan, untuk naik salah satu kereta api pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah China awal 8 April 2020. Pihak berwenang Cina mencabut larangan lebih dari dua bulan pada perjalanan keluar dari kota di mana pandemi global pertama kali muncul. (Hector RETAMAL / AFP)

Total kasus: 81.953

Meninggal: 3.339

Sembuh: 77.525

Dirawat: 1.089

7. Inggris

Total kasus: 73.758

Meninggal: 8.958

Sembuh: 344

Dirawat: 64.456

8. Iran

Total kasus: 68.192

Meninggal: 4.232

Sembuh: 35.465

Dirawat: 28.495

9. Turki

Total kasus: 47.029

Meninggal: 1.006

Sembuh: 2.423

Dirawat: 43.600

10. Belgia

Total kasus: 26.667

Meninggal: 3.019

Sembuh: 5.568

Dirawat: 18.080

11. Swiss

Total kasus: 24.551

Meninggal: 1.002

Sembuh: 11.100

Dirawat: 12.449

12. Belanda

Total kasus: 23.097

Meninggal: 2.511

Sembuh: 250

Dirawat: 20.336

13. Kanada

Total kasus: 22.148

Meninggal: 569

Sembuh: 6.013

Dirawat: 15.566

14. Brazil

Total kasus: 19.943

Meninggal: 1.074

Sembuh: 173

Dirawat: 18.696

15. Portugal

Total kasus: 15.472

Meninggal: 435

Sembuh: 233

Dirawat: 14.804

16. Austria

Total kasus: 13.586

Meninggal: 319

Sembuh: 6.064

Dirawat: 7.203

17. Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin memakai alat pelindung saatmengunjungi rumah sakit tempat pasien terinfeksi virus corona dirawat.
Presiden Rusia Vladimir Putin memakai alat pelindung saatmengunjungi rumah sakit tempat pasien terinfeksi virus corona dirawat. (Getty Images)

Total kasus: 11.917

Meninggal: 94

Sembuh: 795

Dirawat: 11.028

18. Korea Selatan

Total kasus: 10.450

Meninggal: 208

Sembuh: 7.117

Dirawat: 3.125

19. Israel

Total kasus: 10.408

Meninggal: 95

Sembuh: 1.183

Dirawat: 9.130

20. Swedia

Total kasus: 9.685

Meninggal: 870

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

BERITA TERPOPULER :

 Raja Salman Diungsikan Sebab Pangeran Faisal dan Ratusan Bangsawan Kerajaan Saudi Positif Covid-19

 50 Gambar Poster Edukasi Pencegahan Virus Corona/Covid-19, Mudah Dipahami Anak-anak

 TERUNGKAP Rumah Persembunyian KKB Ternyata Milik Sekuriti PT Freeport Indonesia

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Virus Corona Sudah Masuki Suku Terpencil Amazon, Kok Bisa? Ternyata Gara-gara Ini, 1 Meninggal

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved